Menurut Sheikh Salah Raid, polisi Israel menyita seluruh dokumen-dokumen yang ada di kantor Yayasan dan hanya menyisakan tembok dan meja kursi kantor. Dokumen-dokumen penting itu kemudian diangkut dengan sebuah truk menuju tempat yang tidak diketahui.
Mengenai sebab penggeledahan dan penyitaan itu, Sheikh Raid Salah mengatakan karena Yayasan Al Aqsha mengadakan muktamar rakyat dua minggu yang lalu untuk mengungkap rencana-rencana Israel menghancurkan Al Aqsha dan yahudisasi Kota Jerusalem. Lembaga Al Aqsha mendukung kegiatan muktamar itu dengan sejumlah dokumen, peta dan laporan-laporan yang mengungkap niat busuk Israel.
Diantara dokumen penting yang disita Israel, dokumen-dokumen yang menjelaskan sejarah tempat suci dan wakaf Islam dan Kristen di Jerusalem, dokumen-dokumen tentang Masjid Al Aqsha serta dokumen-dokumen mengenai rencana pengembangan Kota Jerusalem dan Masjid Al Aqsha serta tempat-tempat suci lainnya yang ada di kota Al Quds.
“Kerugian yang ditanggung oleh Yayasan Al Aqsha mencapai milyaran USD, karena dokumen-dokumen yang disita memiliki nilai sejarah yang sangat penting” kata Sheikh Salah Raid kepada Al Jazeera.
Seperti diketahui, sejak tahun 2000, Yayasan Al Aqsha Untuk Perlindungan Tempat-Tempat Suci mengadakan penelitian lapangan di seluruh wilayah Palestina untuk mengumpulkan informasi lengkap mengenai wakaf dan peninggalan umat Islam di Palestina. Hingga kini ribuan file hasil penelitian baik berbentuk laporan, video, peta-peta dan foto berhasil dikumpulkan oleh Yayasan ini untuk meng-counter klaim-klaim Israel kepemilikan kota Al Quds. [adm/ suaraislam]
Posting Komentar