Senin kemarin, gerakan TALIBAN membantah klaim pasukan pendudukan AMERIKA seputar tewasnya 220 pejuang mereka dalam sebuah operasi militer di selatan Afghanistan minggu lalu. Gerekan itu menegaskan, pendudukan saat ini tengah berupaya memecahkan perhatian dunia mengenai kerugian-kerugian besar yang diderita pasukannya setiap harinya dengan mengumumkan telah membunuh ratusan anggota gerakan TALIBAN secara dusta.!

Pasukan pendudukan mengklaim telah membunuh lebih dari 220 orang yang diduga merupakan para pejuang gerakan TALIBAN. Sementara itu, kepada kantor berita REUTERS, sejumlah penduduk menguatkan, operasi yang diumumkan pasukan pendudukan itu justeru telah menewaskan lebih dari 70 orang sipil di kawasan Sanjin, propinsi Helmanz.

Dalam keterangannya, gerakan itu juga mengatakan, “Pendudukan Amerika berusaha memecahkan perhatian dunia seputar kerugian-kerugian yang diderita pasukannya setiap harinya dengan mengumumkan tewasnya ratusan mujahidin Afghanistan.” Gerakan itu menyiratkan, serangan yang dilakukan pasukan pendudukan selalu saja menjadikan kalangan sipil sebagai korban.

Sebuah laporan media telah mengungkap, para pejuang gerakan TALIBAN berusaha untuk mengunci pasukan NATO di Afghanistan dengan meningkatkan intensitas operasi-operasi serangan terhadap kafilah-kafilah barang yang membawa sebagian besar suplai makanan ke negeri itu melalui celah-celah perbukitan khaibar.

Surat kabar Sunday Telegraph, yang terbit di Inggeris dalam laporannya mengatakan, para pejuang TALIBAN telah menerapkan gaya perang gerilya yang unik. Mereka menculik, menghancurkan mobil-mobil pengangkut barang berkapasitas berat dan menjual barang-barang yang dibawanya di pasar-pasar lokal untuk menyuplai serangan-serangan baru mereka. [adm/alsofwah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts