KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Abdullah Ahmad Badawi mengungkapkan rencananya untuk mengundurkan diri sebagai PM sebelum 2010.

Pengunduran diri ini dilakukan karena hubungannya yang tak harmonis dengan internal koalisi partai pendukung serta kebangkitan kelompok oposisi yang dipimpin Anwar Ibrahim. Belum ada kepastian apakah pengundurandirinya akan direalisasikan pada tahun ini atau 2009.

Badawi juga mengatakan sudah menyerahkan porto folio menteri keuangan kepada deputinya Najib Razak pada Rabu kemarin. "Saya tak akan bertahan hingga 2010. Mungkin saya akan mundur lebih cepat lagi," kata Badawi seperti dikutip Associated Press, Rabu (17/9/2008).

Dengan diserahkannya porto folio ini, maka tanggung jawab menteri keuangan akan banyak dibebankan pada Najib. Ini merupakan bagian dari perpindahan kekuasaan. Sebelumnya Badawi pernah menyatakan bahwa dirinya akan mundur pada pertengahan 2010.

Pengumuman rencana mundur ini juga berkaitan dengan performanya yang buruk selama memimpin koalisi Front Nasional. Pemilu tahun ini merupakan perolehan suara terendah yang diraih koalisi sejak 51 tahun terakhir. Malaysia sendiri mendapatkan kemerdekaan dari Inggris pada 1957.

Front Nasional hanya menguasai 140 dari 222 akursi parlemen pada pemilu yang berlangsung 8 Maret lalu. Koalisi juga kehilangan 5 dari 13 kontrol di negara bagian yang tergerus oleh kelompok oposisi.

Anwar mengungkapkan keyakinannya akan menduduki jabatan sebagai PM Malaysia yang baru. Ia juga mengklaim sebanyak 31 anggota parlemen dari koalisi Front Nasional yang akan menyeberang ke kubunya. Dengan penambahan 31 kursi, maka langkah Anwar menjadi PM akan menjadi kenyataan karena menguasai mayoritas 123 kursi.[adm/okezone]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts