Pemerintah terpilih Palestina, Hamas hari Senin membebaskan 12 anggota Fatah dari penjara di Gaza sebagai pernyataan niat baik mereka. Demikian dikatakan oleh Menteri Dalam Negeri Hamas.

Gerakan sekuler Fatah yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas mengkonfirmasikan ]pembebasan itu. Ia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa milisi-milisi Hamas telah membebaskan 12 anggota Fatah dari penjara tetapi "tetap membiarkan lusinan tawanan politik dan pemimpin-pemimpin senior Fatah mendekam di balik jeruji penjara."

Komite nasional untuk mengakhiri penahanan politik di Gaza dan Tepi Barat juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Hamas telah melepaskan 12 anggota Fatah.

Komite menambahkan bahwa usaha-usaha untuk membebaskan lebih banyak tawanan politik di penjara-penjara Hamas akan terus berlanjut.

Komite yang menerima 12 tawanan setelah mereka dibebaskan, dibentuk dua minggu yang lalu di Gaza dan di Tepi Barat. Komite itu termasuk para pemimpin politik independen dan anggota-anggota organisasi hak asasi manusia.

Gerakan Fatah mengatakan bahwa Hamas masih menahan gubernur Kota Gaza Mohamed al-Qudwa dan Osama al-Farra, gubernur Khan Younis. Keduanya setia pada Presiden Mahmoud Abbas.

Khalil Abu Shamallah, direktur Organisasi al-Damir untuk hak asasi manusia mengatakan bahwa Kementrian Dalam Negeri Hamas setuju untuk membebaskan para tawanan Fatah setelah usaha komite itu untuk mengakhiri penahanan politis.

"Pemerintah Hamas berjanji untuk membebaskan lebih banyak tawanan sebagai pernyataan sikap baik untuk mendorong pemerintah Palestina di Ramallah untuk membebaskan tawanan-tawanan politik Hamas dari penjara di Tepi Barat," kata Abu Shamallah.

Hamas, yang menguasai Jalur Gaza sejak bulan Juni tahun lalu, menawan lusinan pemimpin Fatah dan aktivis. Sementara itu Fatah, yang menguasai Tepi Barat juga menawan lusinan anggota dan pemimpin Hamas.[adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts