Jamaah An-Nasir di Makasar, Sulawesi Selatan, menetapkan 1 Syawal jatuh pada hari Selasa (30/9) besok. Penetapan itu diputuskan, setelah mereka melakukan metode ru`yah atau mengamati bulan dengan mata telanjang, sejak Minggu (28/9) sore.

Berbeda dengan kaum muslim lainnya yang menggunakan metode hisab (perhitungan matematis astronomi) selain rukyah, jamaah An-Nasir melakukan pengamatan dengan melihat tingkat surut air laut.

Lokasi pengamatan metode ini dilakukan di Pantai Kalongkong, Desa Bonto Sunggu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulsel.

Jamaah, kata Koordinator An-Nasir Sulsel, Ustadz Lukman, melakukan pengamatan tersebut dari pagi hari. Setelah melihat kepastian surutnya air laut siang ini, mereka menetapkan membatalkan puasa terakhir pada pukul 15.00 Wita.

"Kami sedang melakukan pengamatan. Keputusannya, besok sudah 1 Syawal. Jadi hari ini kami berbuka pukul 15.00 siang," ujarnya.

Ustadz Lukman menambahkan, jamaah An-Nasir akan memusatkan salat Idul Fitri (30/9) di Desa Mawang, Kecamatan Bonto Marannu, Kabupaten Gowa. Ia memperkirakan sekitar seribu jamaah dari seluruh Sulawesi Selatan akan menghadiri perayaan tersebut.

Sementara itu, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menetapkan hal yang serupa. Situs resmi HTI menyatakan adanya ru`yah hilal secara syar`i diberbagai negeri muslim. Oleh karena itu, HTI mengumumkan perayaan hari ini sebagai 1 Syawal 1429 H. [sumber: republika & hizbut-tahrir]


0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts