Rabu, 24 Sep 2008 17:39 Sementara, Qurie mengatakan pembicaraan dengan Livni berjalan dengan baik, namun ia juga mengingatkan bahwa tindak kekerasan akan muncul jika upaya perdamaian Palestina-Israel gaga

Ketua Partai Kadima yang baru, Tzipi Livni mulai mengancam-ancam Palestina. Ia mengatakan, Palestina tidak akan pernah mendapatkan kemerdekaannya jika melakukan aksi-aksi kekerasan.

Livni mengungkapkan hal tersebut, usai bertemu dengan juru runding Palestina Ahmed Qurie. Sementara, Qurie mengatakan pembicaraan dengan Livni berjalan dengan baik, namun ia juga mengingatkan bahwa tindak kekerasan akan muncul jika upaya perdamaian Palestina-Israel gagal.

"Palestina akan melanjutkan negosiasi. Tapi jika negosiasi menemui jalan buntu, apa yang akan kita lakukan? menyerah tanpa syarat? Perlawanan dengan segala bentuknya adalah hak kami yang sah," tukas Qurie.

Ia juga mengungkapkan, Livni bersedia melanjutkan negosiasi dengan persyaratan. Namun pernyataan ini dibantah Jubir Kementerian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor. "Dia (Livni) tidak menjanjikan apa-apa terkait isi negosiasi, tidak seperti yang dikatakan Qurie," kata Palmor.

Qurie mengungkapkan keraguannya bahwa Israel akan memprioritaskan negosiasi Palestina-Israel, karena Israel akan sulit membuat keputusan atas syarat-syarat yang diajukan Palestina.

Ledakan di Ghaza

Di Jalur Ghaza, sebuah ledakan meruntuhkan terowongan yang melintas di atas kawasan al-Brazil, selatan Ghaza takan jauh dari perbatasan Mesir. Ledakan menyebabkan lima warga Palestina meninggal dunia.

Laporan Palestinian Information Center menyebutkan, aparat keamanan Mesir yang memasang bahan peledak itu di terowongan sementara lima warga Palestina berada di dalamnya. Tidak jelas apakah aparat keamanan Mesir itu tahu bahwa di dalam terowongan ada lima warga Palestina, ketika memasang bahan peledak itu.

Agar bisa melintasi perbatasan yang ditutup, warga Palestina menggali terowongan-terowongan yang menembus ke luar perbatasan. Lewat terowongan bawah tanah inilah makanan, bahan bakar dan obat-obatan disalurkan ke wilayah Ghaza.

Insiden terowongan hari ini adalah peristiwa yang kedua kalinya selama bulan September. Tanggal 18 September kemarin, dua warga Palestina meninggal dunia dan tiga orang lainnya luka-luka setelah terowongan yang digali di bawah perbatasan Mesir-Ghaza runtuh. (adm/eramuslim)



0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts