Dugaan adanya upaya mengadu-domba antara FPI dengan Banser, yang dilakukan aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) yang juga salah satu motor AKKBB Guntur Romli kian terkuak. Hal ini ditegaskan oleh Habib Ali, anggota Laskar Pembela Islam (LPI) yang diprovokasi Guntur Romli kemarin di PN Jakpus (25/9).

“Saya sudah mengontak Ketua Satkorwil Banser Pusat H. Tatang Hidayat dan beliau menyatakan jika Banser tidak pernah ditugaskan atau diperintahkan ke PN Jakpus hari itu. Tidak ada anggota Banser resmi yang diperintahkan ke PN Jakpus untuk menghadiri persidangan Habib Rizieq. Jika demikian, polisi harus mengusut siapa orang-orang yang mengenakan kaos hitam bertuliskan Banser yang baru disablon itu yang bersama Guntur Romli itu. Ini penting, karena ada upaya busuk yang hendak mengadu-domba antara FPI dengan Banser, ada upaya untuk meledakkan kerusuhan horisontal antara umat Islam dengan umat Islam,” tegas Habib Ali.

Hal yang sama ditegaskan Satkorwil Banser DKI Jakarta, Avianto Muhtadi. Avianto seperti yang ditulis detikcom (26/9). Avianto menyatakan pihaknya tidak pernah menginstruksikan anggotanya untuk terlibat dalam kasus itu. "Kami menyatakan tidak pernah menginstruksikan untuk terlibat," kata Kepala Satkorwil Banser DKI Jakarta Avianto Muhtadi. Bahkan Avianto mengatakan pihaknya mencium gelagat yang tidak baik yakni adanya upaya penghasutan dengan pemakaian kaos Banser dalam insiden Jumat 25 September di PN Jakarta Pusat kemarin. "Kami menyesalkan tindakan penghasutan itu," katanya.

Patut diketahui, Guntur Romli merupakan aktivis JIL, sebuah lembaga yang ditengarai banyak menerima donasi dari AS. Banyak tokoh-tokoh JIL yang mendapat beasiswa studi di AS dan mereka ini menjadi “orang-orang Islam” yang sering mengeluarkan pendapat yang aneh-aneh dan kontroversial tentang Islam itu sendiri. Bagi banyak ulama, JIL dianggap sebagai kaki tangan kepentingan Zionis di Indonesia karena juga bergabung dengan Libforall, induk organisasi mereka yang dipimpin seorang Yahudi Amerika bernama Holland M. Taylor (www.libforall.com). Holand Taylor inilah yang mendampingi Abdurrahman Wahid menerima Medali Penghargaan (medal of Valor) dari petinggi Zionis Yahudi-Amerika di AS akhir Mei lalu.(adm/eramuslim)

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts