ImagePresiden Venuzuela, Hugo Chaves menuding AS berada dibalik percobaan pembunuhan terhadap dirinya. Upaya pembunuhan itu terungkap setelah pihak aparat keamanan Venezuela menyadap sejumlah pembicaran telepon para pelaku. Pernyataan itu disampaikannya pada Kamis (11/9). Presiden Hugo Chaves juga mengatakan beberapa tersangka yang dicurigai mendalangi percobaan kudeta itu telah ditangkap. Mereka telah diikuti oleh intelijen sejak lama.

Menurut sumber keamanan di Venezuela, percobaan pembunuhan itu terungkap setelah aparat keamanan menyadap sejumlah pembicaraan telepon para pelaku. Dalam pembicaraan telepon itu mereka berdiskusi seputar cara membunuh Presiden Chaves, antara lain mereka mengusulkan dengan cara meledakkan pesawat terbang kepresidenan atau meledakkan istana negara dengan menggunakan misil.

Presiden Chaves menuduh AS dan kelompok oposisi berada dibalik upaya pembunuhan dirinya. “Ini adalah peristiwa yang sama yang pernah dialaminya pada tahun 2002,” kata Chaves. Tanpa harus mengungkap pembuktian yang mendalam, para pelaku konspirasi ini mendapat dukungan dari kelompok-kelompok oposisi dan agen-agen AS.

Chavez telah memerintahkan kepada Departemen Pertahanan Venezuela untuk melakukan investigasi terhadap para pelaku, termasuk wakil panglima militer Carlos Millah dan dua orang pensiunan tentara dari Pasukan Khusus dan Angkatan Udara Venezuela.

Televisi Venezuela juga menyiarkan beberapa cuplikan dari rekamanan sadapan telepon itu. Dalam rekamanan tersebut disebutkan bahwa para pelaku tengah mencari misil jarak dekat untuk menghancurkan pesawat terbang kepresidenan dan istana presiden.


Dubes AS Diusir

Selang satu sehari setelah pengungkapan jaringan kudeta, President Hugo Chavez memerintahkan Dubes AS di negaranya, Patrick Duddy untuk segera keluar dari negara itu dalam waktu 72 jam. Chaves juga mengatakan telah menarik dubesnya dari Washington pasca terungkapnya rencana pembunuhannya yang didukung oleh AS.

Chaves pada Kamis malam telah menegaskan bahwa keberadaan Dubes AS di Caracas, Patrick Duddy sudah tidak diterima lagi di Venuswella. “Dia telah melakukan hal sama seperti rekannya di Bolivia,” kata Chaves seperti dikutip AP pada Jum’at (12/9). Seperti diberitakan, Pemerintah Bolivia telah mengusir Dubes AS di La Paz, Philip S.Golberg dengan alasan telah menemui beberapa tokoh oposisi Bolivia dan diduga kuat ikut memprovokasi aksi-aksi demo oposisi yang melanda negeri itu.

Chaves mengancam akan menyetop ekspor minyaknya ke AS jika negara itu melakukan agresi militer terhadap negaranya. Venezuela adalah negara terbesar ke-4 yang menyuplai kebutuhan minyak dalam negeri AS.[adm/suara-islam]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts