Badan intelejen domestik Israel-Shin Bet- menyatakan, tembok pemisah di Tepi Barat memicu aksi-aksi serangan terhadap warga Israel, yang dilakukan warga Arab di Yerusalem Timur yang merasa diisolasi dan dipisahkan dari saudara-saudara mereka di Palestina.

"Tembok itu menjadi pemisah antara Yerusalem dan Tepi Barat. Sementara rakyat Palestina sejak lama menjadi Yerusalem sebagai agenda perjuangan mereka," demikian pernyataan Shin Bet.

Israel membangun tembok pemisah di Tepi Barat dengan alasan untuk mencegah aksi-aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh orang-orang Palestina. Tembok itu menyebabkan rakyat Palestina makin terisolasi dari kota Yerusalem, kota yang akan mereka jadikan sebagai ibukota jika negara Palestina berdiri nanti. Pembangunan tembok pemisah itu tidak pernah diakui oleh dunia internasional.

Shin Bet mengeluarkan pernyataan yang tidak biasa ini, menyusul maraknya aksi-aksi serangan terhadap warga Israel di Tepi Barat sepanjang tahun ini, diantaranya tiga serangan dengan menggunakan mobil yang menyebabkan sejumlah warga Israel tewas dan luka-luka. Meskipun dari ketiga kasus ini, Shin Bet mengakui tidak menemukan kaitan antara pelaku dengan kelompok-kelompok pejuang Palestina.

"Dulu, para teroris dari Yerusalem Timur melakukan aksinya, biasanya atas instruksi dari kelompok-kelompok pejuang di Jalur Ghaza dan Tepi Barat. Tapi dalam beberapa bulan ini terjadi perubahan. Para teroris di Yerusalem Timur melakukan aksinya atas insiatif sendiri," kata Shin Bet yang menyebut para pelaku serangan sebagai teroris. (adm/eramuslim)

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts