Para pemimpin Kristen dari seluruh dunia baru-baru ini bertemu di Dallas untuk mensharingkan bagaimana pandangan orang percaya di Dunia bagian Selatan terhadap gereja di Amerika.

Sekitar lebih dari seratus pendeta yang berkumpul menyatakan bahwa meskipun dukungan dari gereja AS masih butuhkan, Kristen Amerika juga harus dapat memahami dan membantu dalam pembinaan kepemimpinan di gereja lokal agar lebih baik daripada berusaha untuk memaksakan model gerejanya sendiri ke seluruh dunia.

Rev Reuben Ezemadu dari Nigeria, Direktur Pergerakan Inisiatif Nasonal Benua Afrika, mengatakan bahwa nampaknya Kristen AS pada masa 15 sampai 20 tahun lalu berusaha untuk memaksakan struktur gerejanya sendiri kepada negara-negara di dunia bagian Selatan, namun upaya tersebut tidak berhasil.

Pemimpin Afrika tersebut meminta orang Amerika untuk mengakui kedewasaan dan inteligensia kebudayaan lainnya, dan menyerukan kepada Kristen Amerika untuk memainkan peranannya dalam memberikan dukungan dan mengijinkan orang Afrika untuk dapat mengambil tugas kepemimpinan.

Hal senada juga disampaikan oleh David Ruiz of Guatemala, Direktur Asosiasi World Evangelical Alliance Mission Commission, yang mengatakan bahwa Kristen di Amerika Latin merasa telah diabaikan atau dipandang sebelah mata oleh orang Kristen Barat.

Dia mengatakan orang Kristen Hispanik ingin melihat lebih lagi kerendahan hati dari rekan negara barat dan berharap negara barat akan mengakui potensi Amerika Latin untuk membentuk kembali ke-Kristenan di seluruh dunia.

Kelompok pendeta-pendeta tersebut berasal dari berbagai macam negara seperti,Afrika, Asia, Eropa Timur dan Amerika Latin yang ikut serta dalam acara North American Pastors’ Consultation on “The Changing Role of the American Church in World Evangelization” yang berlangsung pada 22-23 September lalu.

Para pemimpin gereja juga mendiskusikan mengenai perlunya Gereja Amerika untuk mempunyai kerendahan hati dan belajar untuk bekerja bersama dalam hubungan rekanan yang sesunguhnya dengan gereja-gereja di seluruh dunia.

Selama konsultasi, Dr Patrick Fung dari OMF International, yang mewakili perspektif Asia, mengingatkan kembali kisah misi di Cina pada tahun-tahun setelah 1949 ketika semua misionaris asing dikeluarkan dengan paksa.

Meskipun tanpa kehadiran misionaris, Fung menegaskan, gereja tumbuh dan berkembang dengan pesat. Saat ini, Gereja China secara global dikenal sebagai gereja yang paling besar di dunia, katanya.

Dilanjutkan dalam setiap presentasi, para pendeta mengadakan diskusi informal dan diakhiri dengan kesimpulan bahwa peranan Kristen negara Barat di dunia “glocal” (baik global maupun lokal) berubah secara dramatis. Mereka mengatakan bahwa kemitraan akan menjadi kunci utama untuk memperkuat keberadaan, dan hubungan yang saling menguntungkan.

Pertemuan-pertemuan serupa juga akan diadakan di seluruh dunia sampai menjelang Konggres Lausanne ketiga Evangelisasi Dunia, yang akan diselenggarakan di Cape Town, Afrika Selatan, pada 16-25 Oktober, 2010.

Acara tersebut, disponsori oleh Lausanne Committee for World Evangelization bekerjasama dengan World Evangelical Alliance, yang mana diharapkan acara tersebut akan dihadiri oleh 4000 peserta dari seluruh dunia.[adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts