JAKARTA - Rencana Pimpinan tertinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) DR Muhammad Hasan Di Tiro akan singgah di Kuala Lumpur, Malaysia, selama enam hari mulai hari ini 5 oktober dan bertolak ke Aceh pada 11 Oktober 2008 dinilai hal yang biasa. Selama 30 tahun, Hasan Tiro berada di Swedia dan menjadi warga negara tersebut.

"Kalau dia kembali apa persoalannya, memang dia sudah menjadi warga negara Swedia. Kalau memang dia melaggar undang-undang, kita bisa ambil haknya," ujar Pengamat Militer dari Universitas Parahyangan Bandung, Dr Anak Agung Banyu Perwita saat berbincang dengan okezone, Sabtu (5/10/2008).

Kata Banyu Perwita, pemerintah tidak berhak melarang Hasan Tiro ke Indonesia. Sebab, setiap orang berhak untuk singgah ke Indonesia, tapi dengan menghormati hukum yang berlaku di Indonesia.

"Semua orang bisa datang ke Indonesi, asal tidak melanggar undang-undang yang berlaku di Indonesia," ungkapnya.[adm/okezone]

Seperti diwartakan, di Negeri Jiran, Hasan Tiro dijadwalkan akan mengadakan sejumlah pertemuan dengan tokoh dan masyarakat Aceh. Setiba di Malaysia, Hasan Tiro akan dijemput mantan Menteri Pertahanan GAM Zakaria Saman, Mantan Panglima GAM Muzakkir Manaf, mantan Komandan Operasi GAM Kamaruddin (Abu Razak), Juru Bicara KPA Ibrahim Bin Syamsuddin KBS, serta sejumlah petinggi GAM lainnya. Sedangkan dari kalangan ulama, yakni Abu Tumin Blang Blahdeh dan Prof DR Muhibbudin Wali.

Disebutkan, selama lawatannya ke Malaysia dan Aceh, Hasan Tiro juga akan didampingi oleh tokoh-tokoh yang terlibat dalam perundingan damai antara RI dan GAM di Helsinki. Dari Pemerintah RI dikabarkan akan didampingi oleh mantan ketua juru rundingnya Hamid Awaluddin (kini Duta Besar RI di Rusia), sedangkan dari tokoh GAM akan didampingi Malik Mahmud dan DR Zaini Abdullah.

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts