Pemuka Yahudi terkemuka di Tepi Barat, Yordania, keluarkan fatwa membolehkan membunuh para aktivis perdamaian, sekalipun mereka adalah orang Israel sendiri

Kalangan pemuka agama Yahudi-Israel kembali mengeluarkan fatwa konservatif yang menyulut kontroversial. Tsevi Zenberg, pemuka Yahudi terkemuka di Tepi Barat, Yordania, baru-baru ini mengeluarkan fatwa yang membolehkan untuk membunuh para aktivis perdamaian, sekalipun mereka adalah orang Israel sendiri.

Sebagaimana dilansir Islamonline (2/11) edisi bahasa Arab, Rabi Zenberg mengeluarkan fatwanya dengan alasan "karena mereka telah melakukan pengkhianatan besar-besaran terhadap cita-cita luhur berdirinya Israel raya".

Para aktivis perdamaian dari dalam negeri Israel banyak diwakili oleh kalangan kiri-liberal. Selama ini mereka memang dikebal banyak mengecam kebijakan-kebijakan pemerintahan Israel yang invansionis dan menjajah Palestina. Salah satu aktivis perdamaian Israel yang terkenal adalah Uri Avniri.

Terkait para aktivis itu, Zenberg mengatakan: "mereka adalah hama Israel yang sangat berbahaya. dalam hukum Yahudi mereka adalah golongan Mosir (seorang pengkhianat besar), dan Taurat sendiri memperbolehkan untuk membunuh orang-orang demikian."

Sementara itu, Jershom Jorinsberg, seorang intelektual dan pendeta Yahudi-Israel sayap moderat mengecam pernyataan dan fatwa Zenberg. Hemat Jorinsberg, fatwa Zenberg adalah kejahatan kemanusiaan yang mengatas namakan Taurat.

"Zenberg dan kalangan konservatif lainnya memahami kitab suci dengan salah kaprah," tutur Jorinsberg.

Selain sebagai rabi rujukan kalangan masyarakat Israel, Zenberg juga mengepalai salah satu sekolah seminari terkemuka di Israel, yaitu Yesivot Hemsder. Di sekolah tersebut banyak digodog para pemuda Yahudi yang kelak menjadi para rabi.

Fatwa Zenberg menyusul fatwa konservatif Yahudi-Israel lainnya yang baru-baru ini dikeluarkan di Yerusalem, yang memperbolehkan untuk menjarah, menduduki, dan membunuh para penduduk Palestina. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts