Kepala Biro Politik Hamas Khalid Misy'al mempertanyakan, Hak Kembali ke Palestina bagi bangsa yang sedang terjajah.


Kepala Biro Politik Hamas (Gerakan Perlawanan Islam) Khalid Misy'al mengajak seluruh rakyat Palestina mempertanyakan, kenapa dalam berbagai perundingan yang di dalamnya terlibat Amerika, Israel dan Otoritas Palestina, “tidak pernah sekalipun dibicarakan mengenai Hak Kembali ke Palestina bagi bangsa yang sedang terjajah dan terusir ini?”

Ajakan itu disampaikan dalam pidatonya di depan Muktamar Internasional untuk Hak Kembali ke Palestina kemarin pagi.

Menurut Khalid, jika benar perundingan-perundingan itu dilakukan untuk kepentingan dan kesejahteraan bangsa Palestina, hal pertama yang harus dibicarakan adalah Hak Kembali.

Khalid berbicara di depan sekitar 2000 peserta muktamar termasuk beberapa pembicara lain diantaranya M Said Khaitan, salah satu pemimpin Partai Ba'ats Suriah, Farouq Al-Qaddumi, bekas Kepala Kantor Politik PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) ketika dipimpin Yasser Arafat dan Lord Ahmed of Rotheram, anggota parlemen Inggris.

Khalid yang pernah koma karena disuntik racun oleh sekelompok agen intelijen Israel tahun 1994 silam ini memulai pidatonya dengan lafaz pujian kepada Allah, Shalawat dan

mengajak peserta Muktamar berdoa untuk para Syuhada dan tawanan Israel yang ribuan jumlahnya kini berada di dalam penjara-penjara Zionis.

Khalid menganalogikan masa depan rakyat Palestina dengan mengutip sebuah hadits Rasulullah SAW. Hadits tersebut mengabarkan, kelak di Padang Mahsyar akan banyak orang yang mengadukan tetangganya yang membiarkan mereka dalam kelaparan.

“Jika dianalogi, maka kelak di Akhirat, rakyat Palestina akan mengadukan kepada Allah kenapa bangsa-bangsa tetangganya membiarkan mereka ditindas dan dizalimi oleh Israel yang dibantu Amerika dan Inggris,” tukas Khalid.

Kapal-kapal kecil dari laut yang jauh, dari Inggris dan Cyprus telah dengan berani menerobos blokade Zionis Israel dan masuk ke Gaza.

“Kenapa sampai hari ini tidak ada satu kapal pun yang berasal dari negara-negara tetangga Palestina menolong rakyat Palestina?” tanya Khalid Misy'al.

Dalam empat bulan terakhir, sudah ada tiga kapal misi perdamaian yang berhasil menembus blokade laut Israel sampai berhasil merapat di pelabuhan Gaza.

Ketika Khalid sedang menyampaikan pidatonya, seorang pria peserta Muktamar meneriakkan sepotong syair dalam bahasa Arab, “Sesungguhnya Hamas lah pembawa panji jihad dan perlawanan yang sesungguhnya!”

Khalid Misy'al menyempatkan menjawab teriakan itu, “Bukan cuma Hamas, Hamas hanya bagian dari dunia Arab dan dunia Islam yang semuanya melakukan perlawanan.”

Kepada faksi Fatah yang disebut oleh Khalid sebagai “saudara-saudaraku yang mulia”, dia menyampaikan bahwa persoalan yang penting bagi Hamas bukanlah Fatah.

“Persoalan kita bersama adalah bagaimana memperbanyak orang baik yang akan bangkit membebaskan Al-Quds dan Palestina, darimanapun asal mereka,” tegasnya. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts