RI dan Malaysia mematangkan kerjasama pengelolaan perbatasan kedua negara dalam sidang ke-26 Komite Tingkat Tinggi (High Level Committee/HLC) General Border Committee Malaysia-Indonesia (GBCB Malindo) di Jakarta, Jumat (21/11).

Dalam kerjasama yang berlangsung tertutup itu, delegasi Indonesia dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dan delegasi Malaysia dipimpin Panglima Angkatan Tentara Malaysia (ATM)B Jenderal Tan Sri Abdul Azis.

Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengatakan, sidang tersebut akan membahas berbagai hal yang berkaitan dengan pengelolaan perbatasan kedua negara baik darat maupun laut di segala bidang diantaranya pertahanan, keamanan, sosio dan ekonomi. "Semua aspek, kita bahas termasuk pendidikan dan latihan antarangkatan bersenjata kedua negara," katanya.

Dalam sidang tersebut juga akan dimatangkan lagi soal pengamanan perbatasan baik di darat, laut dan udara. Salah satunya melalui patroli bersama antara angkatan bersenjata kedua negara.

Selain itu, kedua negara juga bersepakat akan membangun pos gabungan di perbatasan darat RI-Malaysia di Kalimantan sepanjang 2.004 km. "Saat ini baru ada dua pos gabungan di Indonesia dan tiga di Ma`laysia. Pos bersama itu akan didirikan di Aruk," katanya. [adm/warnaislam]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts