"Pemboman Kereta Neva Express"
Amir Habibullah, komandan Batalion Islam Riyadus-Salihin Pencari Syahid, mengeluarkan statemen yang dimuat di situs hunafa.com. Statemen itu berisi klaim pertanggungjawaban atas sebuah operasi Istyshadiah di Vladikavkaz pada 6 November 2008, ketika seorang wanita yang meledakkan dirinya menewaskan 12 orang.

Menurut statement tersebut, orang-orang kafir di Ossetia utara menjadi target karena mereka telah terlibat dalam perang terhadap Muslim di Kaukasus, merampas tempat tinggal dan harta benda penduduk Muslim di Inghusetia setelah pembuangan pada tahun 1944, mereka melakukan kekejaman terhadap Muslim Inghus pada konflik tahun 1992, terus menindas, membunuh dan memenjarakan penduduk Muslim.

Pada baris terakhir statement tersebut menyebutkan tentang pembunuhan yang dilakukan oleh polisi Ossetia terhadap Tamerlan Shakiryev, seorang Muslim Inghus yang dibunuh pada 30 oktober 2008, merupakan sebuah perayaan peristiwa keji pada tahun 1992.

Batalion Riyadus-Shalihin terakhir terdengar melakukan aksi sekitar setahun lalu dalam pemboman kereta api Neva Express. Batalion itu menjadi terkenal saat melakuan penyanderaan besar-besaran di teater Moskow pada Oktober 2003 dan penyanderaan sekolah di Beslan pada September 2004. Batalion ini juga bertanggungjawab atas beberapa pengeboman di Moskow selama tahun 2003 dan 2004, kebanyakan aksi tersebut dilaksanakan oleh wanita pencari Syahid atau Mujahidah.

Sebelumnya batalion tersebut dipimpin oleh Abdallah Shamil Abu Idris Basayev. [adm/muslimadily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts