Syeikh Ahmad Muhammad al-Musayyar, guru besar kajian Aqidah dan Falsafah Universitas Al-Azhar, Kairo, meninggal dunia. Almarhum da'i kondang dan vokal memperjuangkan ajaran Islam.

Mendung duka menyelimuti jagat Kairo, pada Ahad (2/11) kemarin. Di pagi hari awal musim dingin itu, Syeikh Ahmad Muhammad al-Musayyar, guru besar kajian Aqidah dan Falsafah sekaligus mantan dekan fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar, Kairo, meninggal dunia.

Ribuan jama'ah tampak menyesaki masjid al-Azhar untuk silih bergantian menshalati jenazah almarhum. Beberapa pemuka utama Al-Azhar dan ulama-ulama besar Mesir lainnya, seperti Muhammad Sayyid Thanthawi (Grand Syaikh Al-Azhar), Ahmad at-Thayyib (Rektor Universitas Al-Azhar), Ali Gumu'ah (Mufti Agung Mesir), Mahmud Hamdi Zaqzuq (Menteri Wakaf Mesir), turut serta dalam prosesi penshalatan dan penguburan jenazah Syeikh al-Musayyar.

Setelah usai dishalatkan beberapa kali, jenazah Syaikh al-Musayyar dibawa ke kampung halaman beliau di desa Kafr Tala, Provinsi Manufiyyah, Delta, untuk dikebumikan.

Semasa hidupnya, Syaikh al-Musayyar dikenal sebagai sosok da'i kondang Mesir yang vokal memperjuangkan ajaran luhur agama Islam, serta gigih dalam membela faham dan nilai-nilai Islam dari pemikiran-pemikiran yang berpotensi menghancurkannya.

Sebelum memulai tugasnya di Universitas Al-Azhar Mesir, Sywikh al-Muyassar pernah menjadi guru besar Akidah pada Universitas Umm al-Qura, Mekah, juga ketua jurusan Bahasa Arab dan Studi Keislaman pada fakultas Tarbiyyah Universitas Malik Abdul Aziz, Madinah.

Sepanjang masa hidupnya, Syaikh al-Muyassar tercatat meninggalkan lebih dari 40 buku karangan tentang ilmu-ilmu keislaman.

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts