ImageGaza - Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) akhirnya menerima gencatan senjata usulan Rezim Zionis Israel, namun kelompok pejuang Palestina ini memberi tempo satu pekan kapada Israel untuk menarik pasukannya dari Gaza. Deputi Biro Politik Hamas, Mousa Abu Marzuk kemarin kepada Televisi Suriah menekankan, Hamas menerima gencatan senjata yang diusulkan Israel, namun Tel Aviv harus menarik seluruh pasukannya dari Gaza dalam tempo satu pekan. Menurutnya, jika Israel melanggar syarat tersebut maka Hamas akan kembali menjadikan serdadu Israel sebagai sasarannya.

Salah seorang pejabat Hamas lainnya, Aiman Taha mengatakan, Hamas bersama kelompok pejuang lainnya segera menghentikan serangannya dan memberi tempo satu pekan kepada serdadu Israel untuk meninggalkan wilayah Gaza. Ia mengingatkan, pembukaan seluruh jalur penyeberangan di Gaza merupakan tuntutan utama kelompok Palestina untuk menerima gencatan senjata permanen.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert dalam upayanya untuk menjustifikasi pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan serdadu Israel Sabtu malam (17/1) kepada wartawan internasional mengatakan, gencatan sepihak Israel di Gaza belum final dan setiap detik perlu dikaji. Di saat Olmert menyatakan bahwa pasukannya akan berada di Gaza selama diperlukan, Pemimpin Otorita Palestian, Mahmoud Abbas menilai gencatan senjata sepihak Israel belum cukup dan ia menuntut penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, pencabutan blokade dan pembukaan kembali seluruh jalur penyeberangan di wilayah ini. [adm/sabili]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts