Komandan MILF memberikan peringatan terhadap pasukannya untuk tidak menggunakan telepon seluler saat sedang bertempur, dia mengatakan alat tersebut bisa mengakibatkan militer melacak keberadaan dan mendengarkan percakapan anggota MILF.

Namun mereka juga diberi perintah untuk mempertahankan diri mereka berapapun biayanya, termasuk mengadakan serangan balik secara terbatas di posisi-posisi musuh.

Perintah ini muncul setelah beberapa kali pertempuran di propinsi Manguindanao, Lanao del Norte dan Sarangani, walaupun tempat-tempat itu terpencil namun tentara musuh bisa melakukan serangan udara terhadap wilayah itu.

Dia mengatakan, pelacakan telepon seluler dengan sebuah alat yang berada di tempat tentara AFP (Armed Forces of the Philippines) bisa dilakukan hingga menunjukkan posisi terkini secara akurat bahkan saat pemakai telepon sedang bergerak.

Alat pelacak itu juga digunakan perusahaan telekomunikasi untuk melacak dimana sebuah handphone berada.

Komandan MILF tersebut mengatakan bahwa AFP telah mengalami kemajuan besar dalam perkemabangan teknologi, dan itu dapat merugikan MILF. Maka solusi bagi MILF untuk melakukan komunikasi adalah menggunakan cara tradisional, yaitu mengirimkan kurir yang akan mengantarkan informasi sampai ke tempat tujuan.

AFP juga menggunakan pesawat mata-mata tak berawak yang dapat terbang pada malam hari untuk mengambil gambar posisi musuh. Pada Oktober 2008 sebuah pesawat mata-mata jatuh di kota Guindolongan Manguindanao, menurut laporan reporter luwaran.com mesin pesawat itu berasal dari Honda Jepang dan kamera nya dibuat dengan teknologi Australia. Pesawat itu dirakit di Filipina dengan teknologi luar.

Sementara itu komandan AFP dan polisi yang menginginkan tertangkapnya komandan MILF mulai kesulitan karena para "buronan" menghilang dari layar radar. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts