Salah satu pakar teroris dari Jane Inteligence Group, Terry Prattar mengatakan bahwa komunitas online yang diisi oleh anak-anak muda, secara tidak langsung telah mensponsori teroris.


LONDON - Sebuah fakta mengejutkan dibeberkan oleh Inggris, mereka menuding bahwa jaringan teroris Islam menggunakan situs judi online untuk melakukan 'pencucian uang' atau Money Laundry.

Tidak hanya itu saja, sejumlah analisa mengemukakan bahwa, jaringan teroris yang berasal dari Al-Qaeda telah membentuk semacam Universitas Jihad Online, yang bertujuan untuk menjaring dan melatih teroris potensial di Inggris tanpa harus melakukan perjalanan ke Pakistan.

Dalam laporan yang lain, 'kampus' online ini akan menjelma menjadi lembaga yang akan membuat semacam pengembang aplikasi software yang disebut Mujahidden Secrets 2. Yang mana, piranti lunak ini mampu melancarkan komunikasi antarmujahid melalui email tanpa diketahui oleh intelijen.

Salah satu pakar teroris dari Jane Inteligence Group, Terry Prattar mengatakan bahwa komunitas online yang diisi oleh anak-anak muda, secara tidak langsung telah mensponsori teroris.

"Al-Qaeda ingin membuat Universitas Jihad Online, baik dalam arti rohani dan keuangan. Mereka menginginkan sebuah masyarakat yang dapat melakukan serangan tanpa perjalanan ke luar negeri untuk pelatihan," jelas Terry Prattar, seperti yang dilansir Telegraph, Sabtu (3/1/2009).

"Selain itu internet telah digunakan untuk meningkatkan dana untuk teroris di Afghanistan termasuk penggunaan online ke situs perjudian untuk 'mencuci uang'," sambungnya.

Ditambahkan oleh Prattar, internet telah menjadikan teroris tumbuh subur. Sebagai bukti, sniper yang telah membunuh 140 tentara di Baghdad, Irak. Mengaku mempunyai akun di Facebook, dengan pengikut yang mencapi ratusan. [adm/suaramedia]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts