Negara-negara Arab meminta Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menindaklanjuti laporan yang menyebutkan bahwa Israel menggunakan amunisi yang mengandung uranium dalam agresi militernya ke Jalur Gaza.

Negara-negara Arab mendesak IAEA agar melakukan investigasi terhadap Israel. Desakan itu disampaikan dalam bentuk surat resmi yang dikirim oleh Pangeran Mansour Al-Saoud, utusan Arab Saudi di Wina, Austria atas nama duta besar negara-negara Arab. Dalam surat tersebut mereka meminta ketua IAEA Mohammed ElBaradei melakukan penyelidikan secara fisik maupun radiologi untuk memastikan adanya penggunaan uranium dalam persenjataan yang digunakan Israel dalam serangan brutalnya ke Jalur Gaza.

"Kami menyatakan keprihatinan yang sangat mendalam atas adanya informasi yang mengindikasikan penggunaan material uranium yang ditemukan pada korban serangan Israel di Gaza," demikian bagian isi surat tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua dokter Norwegia yang membantu para korban serangan Israel di Jalur Gaza mengungkapkan kecurigaannya bahwa Israel telah menggunakan senjata kimia berbahaya dalam operasi militernya ke Gaza. Hal itu terlihat dari luka-luka yang dialami para korban yang ditangani oleh kedua dokter tersebut.

Atas surat tersebut, Juru Bicara IAEA Melissa Fleming mengatakan bahwa mereka akan segera merespon surat yang dikirimkan oleh perwakilan negara-negara Arab tersebut. Uranium merupakan zat kimia berbahaya.

Dalam sebuah artikel IAEA disebutkan bahwa manusia yang terkena radiasi zat uranium berpotensi terkena kanker. Selain dicurigai menggunakan amunisi yang mengandung uranium, Israel juga diduga menggunakan zat kimia berbahaya lainnya berupa fosfor putih yang penggunaannya sudah dilarang oleh hukum internasional. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts