Image Menurut keterangan dewan PBB, setelah Irak dijajah oleh Amerika, jumlah wanita janda semakin meningkat. Pada tahun 2006, sebelum AS menjajah Irak jumlah wanita janda di Irak hanya berkisar 90-100 orang saja. Tapi, setelah negara teroris nomer satu di dunia itu menjajah Irak dan membantai kaum muslimin, sedikitnya 740 ribu wanita menjadi janda. Umur mereka berkisar 15-80 tahun. Mereka menjadi janda lantaran suami-suami mereka menjadi korban kekejaman tentara penjajah yang juga sebagai teroris kelas dunia, Amerika sebagaimana yang diberitakan oleh laman almokhtsar, Rabu (25/2).

Sebelum Irak dijajah oleh Amerika, para wanita janda masih sering mendapat perhatian dari berbagai lembaga sosial ataupun baitul maal dari masjid-masjid. Berbagai bantuan sosial seringkali diberikan kepada mereka. Namun, setelah serangan AS yang mematikan ke Irak lembaga-lembaga sosial dan baitul maal di masjid-masjid tidak lagi sanggup menyantuni para wanita yang menjadi janda. Maklum saja, jumlah wanita janda meningkat tajam.

Akibat meningkat tajamnya jumlah para wanita janda di Irak dan tidak mampunya lembaga-lembaga sosial menyantuni mereka, banyak diantara wanita janda yang harus menjadi pemulung, pembantu dan pengemis. Mereka terpaksa melakukan itu demi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, baik kebutuhan makan, biaya pendidikan anaknya ataupun keperluan pokok lainnya.

Para wanita janda, selain harus terjun ke lapangan sendiri mencari nafkah lantaran suaminya telah meninggal menjadi korban kekejaman Amerika, tak sedikit diantara mereka yang terpaksa tinggal di bawah lorong-lorong jembatan dan tempat-tempat kumuh lainnya lantaran rumah mereka hancur dibombardir oleh tentara AS. [adm/alislamu]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts