ImageOrganisasi kemanusiaan internasional menegaskan, setelah satu bulan Zionis Israel mengadakan gencatan senjata sepihak, sedikitnya 100 ribu warga Palestina masih terlantar di Jalur Gaza, 56 ribu di antara mereka adalah anak-anak. Sebagian besar diantara mereka juga masih tinggal di tenda-tenda dan adapula yang menumpang di rumah saudaranya atau tetangganya.

Sementara itu, menurut organisasi kemanusiaan non pemerintah di Inggris, Save the Children menyatakan bahwa serangan Zionis Israel yang tak kenal perikemanusiaan sebulan yang lalu telah memaksa 500 ribu orang meninggalkan rumah mereka, 280 ribu diantara mereka adalah anak-anak. Mereka terpaksa meninggalkan rumah karena pemukiman mereka dihancurleburkan oleh Zionis Israel.

Saat ini, Ratusan ribu warga Palestina yang kehilangan rumah mereka dan terpaksa menjadi pengungsi serta tinggal di tenda-tenda sedang mengalami kekurangan air bersih dan kamar mandi, jelas organisasi kemanusiaan internasional sebagaimana yang dikutip oleh laman almokhtsar, Jum'at (20/2).

Kurangnya tempat-tempat pemandian dan buang air ini sangat mengganggu kesehatan mereka, satu kamar mandi dan tempat buang air dipakai oleh 40 keluarga. Terang saja, mayoritas mereka mengeluhkan kondisi ini.

United Nations Relief and Works Agency untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan bahwa lembaganya telah membagikan bantuan makanan dan fasilitas lainnya seperti selimut dan matras kepada 900 ribu warga Palestina yang menjadi pengungsi.

Sementara menurut laporan dari PBB, setelah Zionis Israel menghujani dan memborbardir Gaza dengan ribuan bom sedikitnya 4000 rumah warga Gaza hancur lebur dan 17 ribu lainnya mengalami kerusakan. Dan untuk membangun rumah mereka kembali, setiap rumahnya membutuhkan biaya sedikitnya 4000 dollar, jelas salah seorang anggota organisasi UNRWA sebagaimana yang dikutip oleh laman islammemo, Jum'at (20/2).

Biaya rekonstruksi untuk membangun Gaza setelah dihancurkan oleh Israel sangatlah besar, biaya yang dibutuhkan sedikitnya mencapai 1,7 milyar dollar. Biaya itu meliputi untuk membangun bangunan yang rusak, jalan, saluran listrik dan infrastruktur lainnya. Besarnya biaya itu diprediksikan oleh harian Kanada, Buiness News. [adm/alislamu]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts