Pihak pemerintahan Serbia akhirnya menyetujui mengganti konpensasi atas penghancuran sejumlah masjid saat pembantai terhadap warga Muslim tahun 1992.

Masjid Yang hancur”Yang terpenting adalah fakta bahwa Republik Serbia untuk pertama kalinya mengakui bertanggung jawab atas penghancuran sejumlah objek agama selama perang," ujar pengacara Esad Hrvacic.

Pengadilan memerintahkan pembayaran sebesar 42 juta dolar AS sebagai kompensasi untuk muslim Bosnia atas penghancuran 16 masjid di Kota Banja Luka yang dikuasai Serbia.

Selama perang, pasukan Serbia telah menghancurkan sejumlah masjid, termasuk Masjid Arnaudija yang dibangun pada abad ke-15 dan Masjid Ferhadija yang dibangun pada abad ke-16, selama pemberlakuan jam malam.

Masjid Ferhadija termasuk salah satu masjid terindah di luar dunia Arab dan sudah termasuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia yang dikeluarkan UNESCO. jMenurut umat Islam di Bosnia, lebih dari 1.000 tempat ibadah telah dihancurkan atau dirusak selama perang.

Keputusan terakhir ini dikeluarkan sembilan tahun setelah umat Islam Bosnia mengajukan gugatan atas kerusakan selama perang. Menurut Hrvacic, keputusan ini memiliki nilai sejarah yang penting.

Selama ini pemerintah Serbia mencoba menyembunyikan jejak-jejak penghancuran itu dan bahkan menghilangkan sejumlah masjid dari perencanaan tata kota Banja Luka untuk mencegah agar rekonstruksi tidak dilakukan lagi.

"Kami berharap pemerintah memenuhi kewajibannya dalam cara yang bermartabat dan mengambil alih tangung jawab dan memperbaiki kesalahan di masa lalu," ujarnya.

Pada 1992, Bosnia dilanda perang saudara yang menyebabkan 200.000 orang tewas dan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal.

Pada bulan-bulan terakhir perang, pasukan Serbia merebut Kota Srebrenica dan membunuh sekitar 8.000 pria dan anak laki-laki muslim dalam salah satu pembantaian paling menakutkan dalam sejarah modern.

Kesepakatan damai Dayton pada 1995 mengakhiri perang itu dengan membagi wilayah Bosnia menjadi dua wilayah otonom berdasarkan etnis yaitu federasi Muslim-Kroasia dan Republik Serbia. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts