Jika ditanya siapa muslimah paling berpengaruh di Inggris, jawabnya adalah Baroness Sayeeda Warsi

Baroness Sayeeda Warsi, anggota Kongres dari kubu Konservatif di House of Warsi dan suamiLords, menjadi wanita muslim paling berpengaruh di Inggris. Ia menduduki posisi teratas dari 50 wanita sekalipun beragama Islam dan seorang wanita namun sukses.

"Saya sangat bangga ditunjuk sebagai wanita muslim Inggris paling berpengaruh. Saya yakin latar belakang saya dari Pakistan, agama saya yang kuat, dan pendidikan saya dari Yorkshire ikut memainkan peran besar," ujar Baroness Warsi.

Warsi adalah menteri bayangan untuk aksi sosial dan kohesi kemasyarakatan, orang muslim pertama yang bergabung dalam kabinet bayangan kubu Konservatif. Ia menduduki posisi teratas dari 50 wanita yang disusun oleh Komisi HAM dan Kesetaraan.

Menurut Trevor Phillips, ketua komisi, Muslim Women Power List dimaksudkan untuk penghormatan atas berbagai prestasi yang diraih para wanita muslim yang sukses mulai dari bisnis, seni, media, sektor publik dan relawan.

Daftar ini juga termasuk presenter berita BBC Mishl Husain dan Farmida Bi, mitra perbankan untuk perusahaan hukum Norton Rose LLP.

Warsi (38) menjadi wakil ketua Partai Konservatif dengan tanggung jawab untuk perkotaan sejak 2005. Pada Pemilu 2005, Warsi menjadi wanita muslim pertama yang dipilih kubu Tory untuk memperebutkan kursi parlemen. Ia bekerja untuk Home Office and the Crown Prosecution Service.

Ibu dari seorang putri ini bekerja untuk Kementerian Hukum di Pakistan dalam sebuah proyek kawin paksa bersama dengan Kemenlu. Di Kashmir, ia menjadi Ketua Yayasan Savayra, sebuah LSM untuk wanita.

Warsi mengakui bahwa ia kerap dihadapkan pada pandangan stereotip negatif tentang wanita. "Pernah seorang wartawan bertanya, 'Anda orang Muslim pertama atau warga Inggris pertama?' seolah-olah dua hal ini tidak dapat dipersatukan," ujarnya.

Phillips setuju bahwa daftar prestasi yang tinggi ini telah mendobrak banyak stereotip negatif tentang wanita muslim. Ia menggambarkan upaya mereka sebagai bagian dari proyek yang lebih luas untuk menghapuskan berbagai mitos dan meningkatkan profil wanita muslim di Inggris.

Riset baru yang dilakukan jajak pendapat Ipsos Mori bertepatan dengan daftar ini yang menggambarkan para wanita muslim sebagai orang yang berambisi dan ingin berperan penuh dalam masa depan ekonomi di Inggris.

Survei dilakukan pada lebih dari 400 wanita pekerja muslim dan non-pekerja. Hasil survei menunjukkan sepertiga dari wanita muslim pekerja memandang diri mereka sebagai kepala eksekutif atau pemimpin dalam organisasi di masa depan.

Tiga perempat dari semua wanita muslim yang diteliti percaya bahwa mungkin sekali untuk menyeimbangkan antara karir yang sukses dengan komitmen keluarga.

"Riset ini menunjukkkan bahwa mereka memiliki harapan, keprihatinan dan ambisi yang sama seperti orang lain dan harapan akan keberhasilan. Para wanita muslim percaya bahwa bekerja dan kehidupan keluarga dalam eksis secara berimbang," ujar Phillips.

Menurut Baroness Warsi, menjadi seorang wanita Muslim tidak semestinya dipandang sebagai penghalang tapi sebagai aset untuk meraih prestasi. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts