Panglima Militer Inggris di Irak, Mayjend. Andy Salmon mengkonfirmasikan dimulainya penarikan pasukan Inggris dari negara tersebut.

Dalam sebuah wawancaranya, Andy Salmon mengatakan bahwa penarikan ini merupakan sebuah proses bertahap yang akan berlanjut hingga akhir Juli tahun ini. Saat ini, 4.100 tentara Inggris masih ditempatkan di Irak.

Berdasarkan pelbagai laporan, sekitar 179 tentara Inggris tewas di Irak sejak dimulainya invasi militer pimpinan AS ke Negeri 1001 Malam itu pada 2003 lalu. Keputusan ini tentu saja mendapat reaksi beragam dari publik Inggris. Keluarga korban tewas dan cidera dalam perang Irak bahkan mendesak dilakukannya penelitian independen dan partisipasi negara mereka dalam perang tersebut.

Menurut hasil sejumlah jajak pendapat, sekitar tiga perempat masyarakat Inggris mendukung dilakukannya penelitian independen terkait perang Irak. Namun, pemerintah Inggris menolak usulan tersebut dengan alasan pasukan mereka hingga kini masih bercokol di negara itu. Anehnya lagi, panglima militer Inggris di Irak justru menilai misi mereka di medan perang telah berakhir. Andy Salmon mengatakan bahwa telah tiba saatnya militer Inggris ditarik dari kawasan.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris, David Miliband bahkan mengumumkan jadwal penarikan pasukan negaranya dari Irak yang dimulai pada 30 Maret ini. Tekanan publik Inggris dan membaiknya kondisi keamanan Irak sepertinya telah memaksa London untuk menarik tentaranya lebih cepat dari jadwal yang pernah diumumkan. Selain itu, tentara Inggris juga telah hadir di sejumlah kawasan selatan Irak selama enam tahun.

Pada Januari lalu, pemerintah London juga terpaksa menyerahkan kendali bandara Basrah yang selama ini dijadikan sebagai basis utama tentaranya ke tangan militer Irak.

Penyerahan ini dilakukan setelah mendapat penentangan luas warga setempat yang memprotes kehadiran mereka di kawasan selatan Irak. Berdasarkan kesepatakan antara pemerintah Baghdad-London, tentara Inggris harus meninggalkan Irak hingga akhir Juli 2009 dan setelah masa itu kehadiran mereka dinyatakan ilegal serta bertentangan dengan hukum.

Seorang pejabat Inggris mengkonfirmasikan bahwa pemerintah London tengah berupaya menghasilkan sebuah kesepakatan dengan pemerintah Baghdad bagi legalisasi kehadiran pasukan Inggris pasca berakhirnya misi mereka.

Irak hingga kini masih menolak segala bentuk tawaran Inggris soal penandatanganan sebuah kesepakatan sebagaimana pakta pertahanan Washington-Baghdad. Saat ini, pemerintah Baghdad menghendaki segera berakhirnya pendudukan dan mengembalikan kemerdekaan negara mereka.

Selain itu, perang AS di Irak juga dinilai ilegal dan tidak bermoral sebagimana yang pernah dilontarkan oleh mantan anggota tim anti terorisme dari pasukan elit Inggris (Special Air Service-SAS), Ben Griffin. Dalam wawancara singkatnya dengan surat kabar Inggris Telegraph, Griffin menegaskan bahwa dirinya bergabung dengan kemiliteran Inggris bukan untuk melakukan kebijakan luar negeri AS.

Ia juga mengatakan, perang di Irak adalah sebuah agresi dan secara moral merupakan sebuah kesalahan. Terlebih lagi, perang itu membuat situasi di Timur Tengah menjadi tidak stabil. [adm/sabili]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts