"Kami dengar rumah-rumah sakit membutuhkan darah. Oleh sebab itu kami mengkordinir warga Muslim di sini yang ingin menyumbangkan darahnya,” kata Mustafa Badstami, juru bicara komunitas Muslim setempat.
“Saya juga menyerukan seluruh warga Muslim untuk memberikan bantuan pada para korban jika dibutuhkan,” ujarnya.
Gempa bumi berkekuatan 6,3 skala Richter yang mengguncang Abruzzo terjadi pada hari Senin (6/4). Gempa itu menyebabkan kerusakan parah di ibukota Abruzzo, L'Aquila dan 32 kota lainnya di Italia.
Warga masih terlelap tidur ketika gempa mengguncang dan menghancurkan bangunan-bangunan. Informasi terakhir, jumlah korban tewas akibat gempa ini sudah mencapai 235 orang, lebih dari 1.500 orang luka-luka, 34 orang dilaporkan hilang dan sekitar 30.000-40.000 orang kehilangan tempat tinggalnya dan masih mengungsi ke tenda-tenda yang didirikan tim bantuan.
Hari ini, gempa susulan masih terjadi dengan kekuatan 5,6 skala Richter.dan menimbulkan satu korban tewas di kawasan Santa Rufina, Roio, di pinggiran kota L'Aquila.
Badstami mengatakan, ia belum menerima laporan tentang adanya warga Muslim dan gedung-gedung milik insitusi Muslim yang menjadi korban gempa karena jalur komunikasi ke wilayah Abruzzo terputus.
“Tapi bisa saya informasikan bahwa Masjid di San Nicolo di provinsi Teramo selamat. Kami belum menerima kabar adanya warga Muslim yang menjadi korban dan kondisi masjid-masjid lainnya di sekitar wilayah Avezzano,” jelas Badstami. Jumlah populasi Muslim di Italia sekitar 1,2 juta orang termasuk 20.000 para mualaf.
Posting Komentar