Meski terbukti kerap menimbulkan masalah di Irak, sejak masa kampanyenya, Presiden Barack Obama menegaskan tetap akan menggunakan kekuatan tentara bayaran, seperti para tentara bayaran yang disewa dari perusahaan Blackwater, sebuah perusahaan keamanan swasta di AS yang menyediakan jasa layanan tentara bayaran. Dan Obama membuktikan pernyataannya itu. Dalam tulisannya yang dimuat di Alter Net, Jeremy Scahill, wartawan independen dan freelance untuk pogram radio dan televisi Democracy Now, membeberkan bagaimana pemerintahan Obama akan menggunakan jasa tentara bayaran untuk operasi-operasi di wilayah Israel-Palestina.

Scahill yang berpengalaman meliput konflik di Irak dan Yugoslavia menyatakan bahwa pemerintahan Obama telah memutuskan untuk menggunakan jasa pertahanan swasta Triple Canopy, perusahaan yang dibangun di Chicago dan sekarang berbasis di Virginia. Reputasi Triple Canopy memang tidak seburuk Blackwater yang sekarang berganti nama menjadi Xe. Tapi Triple Canopy juga punya catatan sejarah yang berdarah-darah di Irak dan dikenal sebagai perusahaan yang menyewakan tentara-tentara bayaran dari negara-negara yang dikenal dengan catatan buruk pelanggaran hak asasi manusianya.

Pemerintahan Obama, kata Scahill yang juga penulis buku "Blackwater: The Rise of the World's Most Powerful Mercenary Army" dalam artkelnya mengatakan bahwa Obama menggunakan perusahaan Triple Canopy bukan hanya di Irak tapi juga untuk operasi-operasinya di Israel dan Palestina, terutama di luar kota Yerusalem guna menjaga keamanan Israel.

Menurut Scahill, mulai tanggal 7 Mei mendatang, Triple Canopy akan mengambil alih mega kontrak selama ini dipegang oleh Blackwater di Irak dengan departemen luar negeri AS. Deplu AS menyewa tenaga tentara bayaran dari Blackwater untuk menjaga para pejabat-pejabatnya yang bertugas di Irak.

Kontrak keamanan antara Deplu AS dan perusahaan jasa keamanan swasta di Irak, bukanlah hal yang mengejutkan. Tapi dari salinan kontrak yang berhasil didapat Alter Net, diketahui bahwa pemerintahan Obama juga menggelontorkan dana juta dollar untuk membayar Triple Canopy guna memberikan "layanan keamanan" di Israel.

Pada bulan Februari dan Maret pemerintahan Obama menyampaikan "delivery order" pada Triple Canopy senilai 5,5 juta dollar yang tercatat dalam kontrak departemen luar negeri AS berkode SAQMPD05F5528 bertajuk "PROTECTIVE SERVICES--ISRAEL". Menurut sebuah dokumen pemerintah, kontrak itu berlangsung sampai bulan September 2012, namun dokumen lain menyebutkan kontrak tersebut hanya sampai bulan September 2009. Kontrak meliputi "Pelayanan Keamanan dan Patroli" di Israel. Total nilai kontrak sebesar 41.556.967,72 dollar dan surat kontrak diklasifikasikan dalam katagori dokumen "sensitif tapi tidak rahasia."

Catatan-catatan pemerintaha federal menunjukkan bahwa kontrak layanan jasa keamanan itu sebenarnya sudah ada sejak tahun 2005 dan terus diperbaharui setiap tahunnya. Triple Canopy beroperasi dibawah program perlindungan personal pejabat departemen luar negeri AS di seluruh dunia (WPPS), sebuah program yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang menyewakan jasa tentara bayaran untuk beroperasi di negara-negara konflik dimana AS terlibat di dalamnya, seperti Irak, Aghanistan, Bosnia, Israel dan Haiti. Dalam kurun waktu tahun 2005-2008, departemen luar negeri AS menghabiskan dana sebesar dua milyar dollar hanya untuk membayar jasa layanan keamanan swasta.

Apa dan SiapaTriple Canopy

Perusahaan jasa keamanan swasta Triple Canopy didirikan di Chicago pada tahun 2003 oleh para veteran anggota pasukan khusus militer AS. Perusahaan ini mendapat kontrak pertama pada tahun 2004 untuk memberikan jasa keamanan pejabat AS di Irak. Setelah itu, perusahaan ini makin berkembang dan pada tahun 2005 memindahkan kantor pusatnya dari Chicago ke Herndron, Virginia.

Sejak awal invasi AS ke Irak, Triple Canopy menerima kontrak-kontrak untuk melakukan operasi keamanan di Irak bersama perusahaan keamanan swasta lainnya seperti DynCorp dan yang paling terkenal adalah perusahaan Blackwater dengan pembagian kerja, Blackwater di wilayah Baghdad, DynCorp di wilayah utara Irak dan Triple Canopy di wilayah selatan Irak. Meski tidak seburuk reputasi Blackwater, Triple Canopy juga punya catatan hitam dalam operasi-operasinya yang menyebabkan warga sipil di Irak terbunuh. Insiden-insiden yang dilakukan para tentara bayaran Triple Canopy tidak pernah dilaporkan sebagai pelanggaran hukum dan para pelakunya tidak tersentuh hukum di AS maupun di Irak.

Sama dengan Blackwater. Triple Canopy juga merekrut tenaga tentara bayarannya dari negara-negara yang dikenal memiliki track record buruk dalam pelanggaran HAM dan memiliki sejarah kejam dalam menghadapi kelompok-kelompok pemberontak. Para tentara bayaran itu antara lain direkrut dari negara Peru, Chile, Colombia dan El Salvador. Dalam konflik berdarah di El-Salvador pada masa pemerintahan Augusto Pinoche, Triple Canopy dilaporkan menyewa tenaga mantan pasukan payung AS yang terlatih dan anggota pasukan khusus Salvador untuk mendukung pimpinan Salvador yang dikenal brutal dari kelompok sayap kiri, dalam perang sipil di negeri itu yang menelan korban jiwa sekitar 75.000 warga sipil El Salvador.

Di Irak, perilaku tentara-tentara bayaran dari Triple Canopy juga menimbulkan persoalan dan beresiko menghadapi tuntutan hukum dengan tuduhan melakukan tindak kejahatan terhadap warga sipil di Irak. Tapi perusahaan itu sudah mendapatkan jaminan bahwa para tentara bayarannya akan dilindunti oleh pemerintah AS jika melakukan kesalahan.

"Kami selalu diyakinkan sejak awal, jika terjadi sesuatu untuk alasan tertentu dan Irak berusaha menyeret tentara kami ke pengadilan, maka mereka (pemerintah AS) akan melindungi kami dan menyelamatkan kami keluar dari Irak," demikian yang tertulis dalam sebuah konrak operasi Triple Canopy.

Bukti bahwa departemen luar negeri AS masih menggunakan tenaga tentara bayaran di sejumlah wilayah konflik yang melibatkan AS, bertentangan dengan draft undang-undang diajukan tahun 2008 lalu di AS untuk melarang penggunaan jasa keamanan dari perusahaan-perusahaan swasta, dimana Hillary Clinton yang sekarang menjabat sebagai Menlu AS ikut mendukung draft undang-undang tersebut. Tapi setelah menjadi Menlu, Hilarry nampaknya masih akan menggantungkan diri pada perusahaan-perusahaan penyedia jasa tentara bayaran untuk melindunginya dan staff-staffnya di berbagai negara, terutama wilayah konflik.

Triple Canopy sendiri kini sudah membuka kantor perwakilan di Abu Dhabi, Nigeria, Peru, Yordania dan Uganda. Kongres AS bertanggung jawab untuk menyelidiki pemerintahan Obama berdasarkan dari dokumen-dokumen yang menunjukkan adanya kontrak penggunaan perusahaan jasa keamanan swasta, yang diduga sengaja memperpanjang perang di wilayah-wilayah konflik untuk mengeruk keuntungan. Terutama pemilihan Triple Canopy oleh pemerintahan Obama untuk beroperasi di Israel. Obama harus menjelaskan untuk apa pemerintahan AS membayar jasa tentara bayaran yang beroperasi di Israel. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts