Anggota parlemen dari Fraksi Islam di Kuwait, Dhaifullah Burmiyyah, ditangkap polisi. Anggota yang dikenal vokal tersebut dituding telah menghina anggota keluarga kerajaan. Demikian keterangan yang didapat dari pengacara Burmiyyah seperti diberitakan Mafkarah Al-Islaam, Jum'at (17/4).

Dhaifullah Burmiyyah dikenal sebagai oposan di parlemen, di mana parlemen Kuwait sendiri pada bulan lalu telah dibubarkan oleh keluarga Emir Kuwait karena kerap memicu ketegangan yang terjadi antara parlemen kontra pemerintah.

Sejumlah laporan media menyebutkan, Burmiyyah ditangkap diduga karena pernyataannya yang menyatakan bahwa salah satu keluarga emir yang akan memerintah ke depan dinilai tidak becus dan tidak kapabel.

Media setempat juga melaporkan bahwa pihak kepolisian melakukan pengepungan atas rumah Burmiyyah di barat Kota Kuwait, lalu Burmiyyah keluar untuk menyerahkan diri sebelum kemudian digelandang ke kantor keamanan negara.

Sebelumnya Burmiyyah menyatakan, "Menhan Syaikh Jabir Al-Mubarak As-Sabah, salah satu tokoh penting keluarga Sabah yang memerintah di negara (Kuwait) tidak pantas untuk menjabat sebagai perdana menteri mendatang."

Selain pernyataan menusuk itu, sejumlah media juga mengutip perntayaan Burmiyyah yang menyatakan, "Memilih Syaikh Jabir untuk jabatan (perdana menteri) ini akan memicu krisis politik baru, karena dia sangat lemah."

Untuk diketahui, sebelumnya kepolisian Kuwait juga telah menangkap petinggi parlemen Khalid Thahus. Pasalnya, Thahus pernah mengatakan bahwa kabilah-kabilah di Kuwait akan melakukan perlawanan terhadap pihak keamanan jika keamanan mencoba menghalang-halangai pemilu lokal mendatang, yang telah dilarang oleh pemerintah.

Direncanakan pada 16 Mei mendatang di Kuwait akan digelar pemilu legislatif menyusul pembubaran parlemen. Pemlu pada Mei itu merupakan pemilu kedua dalam setahun ini dan pemilu dini ketiga dalam sejarah Kuwait. [adm/warnaislam]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts