Ada-ada saja AS. Setelah menggelontorkan dana trilyunan dollar untuk perbankan sebagai bailout, kini bisnis esek-esek di negeri itu menuntut hal yang sama: bailout untuk menyegarkan bisnis seks yang lesu darah akibat hantaman krisis ekonomi global.

Seperti diketahui, krisis di AS tidak hanya menyentuh satu bagian saja (pebankan, otomotif dan perumahan) tapi juga semua sector termasuk bisnis pornografi. Semua perusahaan raksasa pornografi AS hampir pasti gulung tikar. Playboy, mesin pornografi AS yang masif, segera dijual, sementara perusahaan-perusahaan yang lainnya sudah lama menjadi bisnis home-made alias dibuat dengan biaya relative minim. Saat ini, industri pornografi AS menurun sampai titik 22%.

Menurut TMZ.com, dua orang pornographer AS Joe Francis dan Larry Flynt sedang menghadap Washington agar Kongres AS mau menggelontorkan dana sebanyak $5 trilyun untuk menyegarkan kembali indsutri porno. Kedua orang ini, walau tidak cukup terkenal, tetapi punya banyak peranan dalam perkembangan ponrografi di AS. Flynt misalnya, adalah

pendiri majalah porno popular Hustler, dan Francis pencipta seri video porno yang cukup digemari di AS. “Krisis ekonomi telah membuat orang lupa akan seks.” Ujar Flynt. “Ini saatnya bagi Kongres untuk meremajakan kembali bisnis seks di Amerika.”

Lantas, bagaimana tanggapan Kongress? Menurut Francis, “Kongres setuju untuk tetap memperhatikan kelangsungan bisnis paling penting di negara ini." Alamak! [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts