DENMARK – Para wanita Muslim Denmark yang mengenakan cadar kini dipaksa membuka cadar mereka dan menunjukkan wajah ketika ada pemeriksaan tiket, demikian dinyatakan oleh Arriva – salah satu perusahaan transportasi terbesar di Denmark – pada hari Selasa waktu setempat.

Setiap perusahaan bus di Denmark meresmikan peraturan tersebut setelah terjadi dua insiden dimana para pengemudi Arriva menolak mengangkut penumpang yang mengenakan penutup muka, atau niqab, dalam bus yang dikemudikannya.

Seluruh perusahaan bus akhir-akhir ini mencapai kesepakatan bersama untuk meminta seluruh penumpang yang memegang tiket perjalanan yang dilengkapi foto untuk menunjukkan wajah kepada pengemudi atau kondektur bus,” kata juru bicara Arriva, Martin Wex.

Para penumpang yang tidak bersedia akan dipaksa untuk membeli tiket lagi untuk dapat naik bus, katanya. Dia menambahkan bahwa kebijakan tersebut juga akan diterapkan pada sejumlah layanan kereta api Arriva di Denmark.

Menurut Arriva, peraturan baru yang mencakup seluruh wilayah negara Denmark tersebut akan membantu menghilangkan keraguan bahwa tidak ada pengemudi dan penumpang yang mengenakan penutup wajah diatas bus.

Pada bula Maret lalu, seorang wanita tidak diperbolehkan menaiki bus Arriva di Aarhus, kota terbesar kedua di Denmark, oleh sang supir bus yang tetap bersikukuh meminta wanita tersebut membuka cadarnya.

“Saya tidak akan mengantarkan penumpang yang memakai penutup muka, karena saya tidak mau menyupiri penumpang bertopeng,” kata pengemudi bus tersebut.

Masalah tersebut kemudian terselesaikan ketika ada salah seorang penumpang yang menelepon operator bus yang langsung menegur sang pengemudi dan memintanya untuk bersedia mengangkut penumpang bercadar tersebut bersama seluruh anggota keluarganya.

Arriva kemudian menyampaikan permohonan maaf kepada wanita tersebut dan keluarganya, kemudian menyatakan bahwa hal tersebut hanya dilatarbelakangi oleh kesalahpahaman belaka.

Dalam kejadian lainnya, seorang wanita Muslim dipaksa turun dari bus di kota Ordense setelah wanita tersebut menolak untuk membuka cadarnya dan menunjukkan wajahnya kepada pengemudi bus. Wanita asal Somalia berusia 41 tahun tersebut mengatakan kepada pihak berwajib bahwa pengusiran itu adalah yang keempat kalinya dalam beberapa bulan terakhir.

Pakaian niqab yang dikenakannya mengharuskannya menutupi seluruh tubuh dan hanya menyisakan celah pada bagian mata. Namun hal ini rupanya tidak cukup bagi pengemudi bus tersebut, yang menolak mengakui tiket wanita tersebut karena dia tidak bisa memastikan apakah wanita tersebut adalah orang yang sama dengan foto yang ada di tiket. Menurut sebuah harian setempat, pengemudi bus tersebut mengatakan dengan lantang, “Saya tidak akan menjalankan bus kecuali kamu keluar. Keluar dari bus ini, sekarang!”

Menurut ketua perusahaan Fynbus, Torben Andersen, reaksi pengemudi bus tersebut tidak dapat dijamin, ada yang berpendapat bahwa reaksi pengemudi tersebut dibenarkan karena ada keraguan dalam kasus wanita yang mengenakan niqab.

Anggota dewan dari Partai Rakyat Denmark, Alex Ahrendtsen membela si pengemudi, “Pengemudi tersebut melakukan hal yang tepat, saya berharap agar jajaran dewan dan manajemen Fynbus memegang teguh keputusan tersebut, jika tidak keadaan akan menjadi aneh. Kita hidup di negara Denmark, dan di Denmark, semua orang harus menunjukkan wajahnya.”

Menteri transportasi Denmark, Lars Barfoed, tampaknya cenderung memihak Ahrendtsen dengan mengatakan bahwa jika para penumpang tidak mau menunjukkan wajah, maka dia harus membeli tiket bus yang lain yang tidak mewajibkan identifikasi foto. [adm/suaramedia]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts