KABUL - Mujahidin Afghanistan, bertarung dari wilayah-wilayah pedalaman sampai wilayah yang terkenal di dalam negeri, telah bertahun-tahun mengatur perang gerilya yang efektif dalam melawan militer "terkuat" AS dan tentara boneka Afghan. Persenjataan canggih milik tentara AS tak jarang jatuh ke tangan mujahidin dan menjadikan senjata-senjata tersebut digunakan untuk menghabisi tuannya sendiri.

Namun, penggunaan senjata tersebut akhir-akhir ini dibicarakan sebagai bagian dari konspirasi. AS mengatakan bahwa tentara Afghanistan mencuri persenjataan tersebut dan menyerahkannya ke tangan mujahidin untuk digunakan melawan tentara AS. Sungguh keji apa yang berada di dalam pikiran AS, selama ini pemerintah Afghanistan dan militernya telah sangat tertunduk patuh melakukan apapun yang AS perintah. Namun AS menuduh mereka tanpa alasan yang jelas.

Senjata-senjata tersebut sebenarnya dirampas oleh mujahidin dari tangan para tentara kafir AS serta tentara-tentara penjajah lainnya di bawah NATO yang tewas dalam pertempuran melawan mujahidin.

Pembicaraan mengenai isu ini beredar di 30 majalah mingguan di Amerika serikat. Namun pejbat militer, para analisis hanya menyatakan kemungkinan akan hal tersebut.

AS benar-benar telah kebakaran jenggot, tentaranya satu-persatu berguguran, persenjataan yang dikirim pun yang telah menguras kantong negara berpindah tangan ke pihak mujahidin. Sudah jatuh, tertimpa tangga. [adm/arrahmah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts