Saat ini pemerintahan Mesir tengah mengadakan penyelidikan terhadap kelompok Syiah asal Libanon, Hizbullah, yang diketahui membagikan uang kepada para penduduk miskin di negara tersebut, menurut sebuah laporan surat kabar.

Mohamed Sherdi dari partai oposisi al-Wafd wilayah Timurlaut menyatakan bahwa Hizbullah telah membagikan uang dengan pecahan lima dan 10 Pound Mesir (mata uang Mesir).

Namun yang unik, dalam setiap uang tersebut terdapat stempel milik kelompok Hizbullah.

Stempel tersebut bertuliskan "Hezbollah-Ahl al-Beit- God's bond" (Hizbullah adalah keturunan Rasulullah dan hamba Allah).

“Kami menemukan uang pecahan satu, lima, dan sepuluh Pound dengan stempel kelompok Hizbullah,” kata Sherdi. “Pecahan uang tersebut merupakan pecahan uang terkecil yang biasanya digunakan dalam kelompok masyarakat kurang mampu, jadi kami khawatir kelompok Hizbullah telah menyebarkan uang tersebut untuk mempengaruhi masyarakat.

“Mereka telah memanfaatkan harta untuk menarik penduduk Mesir (yang sebagian besar merupakan Islam Sunni) menjadi pengikut Hizbullah,” Sherdi menyatakan kepada parlemennya.

Kelompok Hizbullah juga dianggap tengah berusaha mengganggu kestabilan keamanan Mesir sehingga terdapat celah untuk melakukan penyerangan.

“Mesir merupakan negara Islam Sunni, dan Hizbullah melakukan serangan dengan cara apapun yang memungkinkan,” imbuh Sherdi.

Di lain pihak, seorang anggota parlemen dari Partai Demokrasi Nasional (NDP), Gihad Ouda, menuduh kelompok Muslim Brotherhood turut membagikan uang tersebut dan bekerja sama dengan kelompok Hizbullah, seperti dilansir sebuah surat kabar London.

“Kita tidak dapat meremehkan peran Muslim Brotherhood. Dua anggota Hizbullah pernah tertangkap, dan mereka mengakui bahwa mereka juga bekerja sama dengan Muslim Brotherhood,” tuduh Ouda.

Namun sejauh ini masih belum ada kejelasan mengenai tuduhan tersebut.

Hubungan antara Mesir dan Hizbullah memang renggang setelah terbongkarnya sindikat kelompok tersebut dengan 49 anggotanya yang berasal dari Mesir, Sudan, Libanon, dan Palestina melakukan penyusupan ke wilayah Mesir.

Dalam pembicaraan dengan ketua Hizbullah, Hassan Nasrallah menyatakan bahwa salah satu tahanan bernama Sami Shihab merupakan anggota Hizbullah yang dulunya turut membantu Hamas memerangi Israel.

Namun rupanya pembagian uang tersebut bukanlah yang pertama kali terjadi.

Pada Jumat lalu, diketahui kelompok Hizbullah juga membagikan uang sebanyak ribuan Dollar kepada warga Selatan Beirut yang selama sebulan penuh ini menjadi target Israel dalam memerangi kelompok Islam.

“Saya menerima uang berjumlah 12.000 Dollar untuk menyewa sebuah rumah serta untuk biaya perbaikan,” kata seorang warga bernama Hajj Mohammed, yang apartemennya di wilayah Bir Abed telah hancur total.

Uang tersebut berbentuk pecahan 100 Dollar, dan dibagikan kepada antrian warga yang membutuhkan uang untuk biaya persewaan rumah dan pengobatan.

“Hizbullah memiliki program untuk masyarakat, karena kami tidak dapat melihat mereka hidup di jalanan,” kata Nasrallah.

“Kami memiliki sumber pendapatan, dan kami wajib menolong saudara kami yang kesulitan,” imbuhnya.

Diperkirakan, serbuan Israel di Beirut telah menyebabkan sekitar 3.6 miliar Dollar angka kerugian.[adm/suaramedia]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts