Pemimpin Gerakan Islam Palestina 1948 sekaligus ketua Lembaga al-Quds untuk Wakaf dan Heritage, Syaikh Raid Shalih, menyatakan jika peristiwa nukbah baru saja terjadi kemarin pagi.

"Saya senantiasa merasa kalau peristiwa nukbah yang maha memilukan itu baru saja terjadi kemarin," kata Shalih dengan mata menerawang sebagaimana dikutip situs al-Muhith (17/5).

Nukbah adalah peristiwa ketika jutaan rakyat Palestina harus diusir dari tanah air mereka pasca berakhirnya mandat Inggris di Tanah Kanaan itu dan pasca berdirinya negara Israel di tahun 1948.

Akibat peristiwa itu, jutaan rakyat Palestina kehilangan ratusan ribu rumah, jutaan hektar tanah, hidup tanpa tanah air, terpisah dari sanak keluarga, dan hidup terlunta-lunta tanpa sebuah negara, serta tragedi-tragedi lainnya yang menyayat hati.

Ditambahkan Shalih, penjajahan dan pendudukan Israel benar-benar tak pernah berhenti dari saat mula negara Zionis itu berdiri. Tak ada damai, tak ada aman dan ketentraman dalam kehidupan Palestina.

"Bahkan saya merasakan Nukbah itu terjadi setiap hari di hidup saya," kata sdalah satu sesepuh kharismatik Palestina itu.

Sementara itu, Ummu Jabar, seorang warga Palestina yang mengalami masa Nukbah menceritakan, sebelum berdirinya negara Israel dan sebelum berlangsungnya masa hijrah besar-besaran Yahudi Eropa ke tanah Kanaan, warga Muslim dan Yahudi sama-sama hidup rukun, berdampingan, tak pernah ada masalah.

"Antar Muslim dan Yahudi hidup damai dan berdampingan. Mereka sama-sama menjalani kisah senang dan sedih bersama. Mereka sama-sama merenda hikayat hidup maha damai," kata Ummu Jabar.

Pada 15 Mei kemarin, ribuan Rakyat Palestina dan Israel-Arab merayakan peristiwa bersejarah ini, meski dibawah awasan ketan keamanan Israel. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts