Gaza - Menuju Pembentukan Generasi Qur’ani Unik…. Darul Qur’anul Karim dan as Sunnah di Jalur Gaza hari ini, Sabtu (13/6) menyelenggarakan kamping bertajuk “Tajul Waqar (mahkota ketegaran)” dengan tujuan mencetak 10 ribu hafidz dan hafidzoh Al-Qur’an selama 60 hari.

Dr. Abdurrahman al Jamal, ketua lembaga ini mengatakan bahwa penyelenggaraan program ini dilaksanakan pada saat liburan sekolah di musim kemarau. Dengan tujuan menggunakan masa liburan ini untuk membentuk generasi Qur’an yang siap dan mampu bertanggungjawab membebaskan tanah air dan kewajiban berdakwah di jalan Allah ta’ala.

Ia menyebutkan bahwa program mahkota ketegaran ini serempak diselenggarakan di seluruh penjuru wilayah Jalur Gaza dan berlangsung selama 60 hari diikuti 10 ribu siswa-siswi yang ingin menghafal Al-Qur’an.

Program Berkesinambungan

Program mahkota ketegaran ini adalah program lanjutan untuk tahfidzul Qur’an yang digalang lembaga Darul Qur’an dan as Sunnah selama ini. Setelah sebelumnya di kemarau tahun 2007 program yang sama dilakukan selama 60 hari. Dari program ini di tahun 2007, tercatat ada 400 hafidz dan hafidzoh penghafal Al-Qur’an penuh, sebagian lain hanya hafal sejumlah juz Al-Qur’an. Kemarau 2008, program ”Tabashir Nasr” digelar yang bisa mencetak sekitar 3 ribu siswa-siswa penghafal Al-Qur’an baru.

Program Mahkota Ketegaran

Menurut siaran pers yang dikeluarkan Darul Qur’an dan As Sunnah, yang foto kopiannya diterima oleh infopalestina, mengatakan bahwa program mahkota ketegaran ini adalah program lanjutan yang biasa dilakukan oleh Darul Qur’an dan As Sunnah. Kebiasaan menghafal Al-Qur’an dan berupaya terus agar setiap rumah punya penghafal Al-Qur’an.

Untuk menyukseskan program ini, sudah disiapkan 1100 ustadz dan mutabi’ (pemantau) untuk disebar ke penjuru Jalur Gaza membina generasi Qur’an.

Penyelenggara program menegaskan bahwa Darul Qur’an dan As Sunnah memiliki konsen dalam bidang ini agar siapa saja yang melihat Gaza paham bahwa penduduk Gaza telah memikul kalam Allah dan dididik di atas meja-meja Al-Qur’an serta berperilaku dengan perilaku Al-Qur’an.

Reaksi atas Makar Musuh

Sesuai siaran pers Darul Qur’an, salah satu alasan penting mengadakan program ini adalah terus berlangsungnya penistaan dari orang-orang kafir dan salibis terhadap Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Penistaan semacam ini harus dilawan dengan cara membuat program mahkota ketegaran untuk mencetak para penghafal Al-Qur’an dan pemegang teguh manhaj Allah ta’ala.

Mereka menambahkan bahwa program unik dan pengalaman langkah di dunia Islam dan Arab ini termasuk bentuk reaksi atas perang yang dilancarkan oleh penjajah dan sekutunya dalam merusak moral generasi mudah serta penghancuran terhadap masjid dan markas-markas penghafal Al-Qur’an milik Darul Qur’an dan As Sunnah.

Hafidz di Setiap Rumah Palestina

Dr. Al Jamal menekankan bahwa program mahkota ini bertujuan meletakkan bangunan yang kokoh dalam mencetak generasi Al-Qur’an unik. Disamping itu, bertujuan membantu, walau hanya sedikit, menghidupkan perekonomian Palestina berupa penunjukkan sekitar 1100 ustadz dan mentor.

Penyelenggara program juga mengingatkan bahwa program ini membantu menyediakan para imam masjid berupa penghafal Al-Qur’an, menggunakan waktu saat liburan dan tidak membuang-buang waktu dengan sia-sia. Sikap ini ingin menjalan firman Allah ta’ala dalam Al-Qur’an yang artinya; ”Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia selain untuk beribah kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat: 58).

Sasarannya adalah Siswa, tapi Pendidik Juga Ikut Andil

Sasaran dari program ini adalah para siswa-siswi sekolah tingkat menengah dan atas, yang usianya antara 12 sampai 17 tahun. Disamping para mahasiswa perguruan tinggi dan guru (dosen).

Menurut Darul Qur’an, sudah ada 10 ribu orang telah mendaftar ikut program yang akan dimulai hari ini, Sabtu (13/6). Para pendaftar telah disebar di 14 cabang secara serentak, setiap cabang ada 714 siswa. Karena selama perang Gaza masjid menjadi target militer Zionis Israel, tempat-tempat penghafalan Al-Qur’an dipindah ke sekolah-sekolah di seluruh wilayah Jalur Gaza.

Menurut rencana, acara hafal Al-Qur’an dimulai dari sholat Subuh hingga Zuhur. Juga sholat Subuh merupakan bagian dari agenda program yang tak bisa dipisahkan.

Program mahkota ini merupakan salah satu dari ratusan program dakwah yang mempunyai andil membentuk pribadi muslim dan menampilkan Gaza sebagai wilayah yang tak pernah gentar melawan musuh-musuhnya. [adm/infopalestina]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts