Taliban dicurigai telah mendapatkan serta menggunakan informasi yang didapat dari internet berkaitan dengan jadwal rutin perjalanan pasukan Denmark yang berpatroli di provinsi Helmand Afghanistan, menurut informasi yang dilansir oleh media.

Danish Defense Intelligence Service (DDIS) telah mendeteksi adanya pelacakan komunikasi internet yang dilakukan oleh pihak lain terhadap mereka. Berkaitan dengan hal itu,DDIS memberi peringatan kepada 750 orang prajuritnya tentang aturan menggunakan internet.

Para prajurit Denmark yang tersebar di berbagai base camp dan unit berkoordinasi menggunakan Facebook, kata Letkol Kim Astrup yang merupakan kepala nasional pada Komando Operasional Pasukan.

"Sangat mudah dan nyaman menggunakan internet, tetapi anda bisa jadi lupa bahwa mungkin ada orang lain yang akan mengakses ke informasi yang kita bagi di internet," katanya menambahkan.

Komando Operasional Pasukan, cemas dan khawatir bahwa para Mujahidin Taliban mungkin memiliki banyak informasi sensitif terkait dengan rute perjalanan pasukan Denmark, jadwal dan prosedur unit taktis - yang sangat penting bagi keamanan pasukan. Mujahidin Taliban bisa jadi menggunkana informasi tersebut untuk meletakkan bom-bom pinggir jalan, yang merupakan ancaman terbesar bagi pasukan militer Denmark.

Intelijen pasukan pertahanan mengetahui bahwa Taliban telah berusaha untuk mendapatkan informasi panggilan dari jaringan telepon seluler. Beberapa pejabat pertahanan dan sanak keluarganya dalam beberapa tahun terakhir ini telah menerima panggilan telepon dari orang yang tidak dikenal yang menggunakan bahasa asing, tulis salah seorang staf pada departemen Intelijen pertahanan yang bernama Lars Kusel - dalam sebuah emailnya kepada media.

Yang mungkin jadi pertanyaan berkaitan dengan hal ini adalah; apakah Pasukan Denmark nya yang terlalu bodoh atau memang Mujahidin Taliban yang kelewat pintar? Wallahu a'lam. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts