Mantan agen CIA Robert Seldon mengatakan dia hanya "mengikuti perintah" dan menangkap "tersangka teror".

Mantab agen CIA AS Robert Seldon Lady mengakui keterlibatannya dalam penculikan seorang ulama Muslim Mesir untuk diinterogasi. Dalam interview dengan harian Italia II Giornale, mantan pelaksana tugas CIA ini mengakui keterlibatannya dalam penculikan pada tahun 2003 terhadap ulama Mesir Osama Mustafa Hassan Nasr atau uang dikenal sebagai Abu Umar, yang dicurigai mempunyai jaringan dengan kelompok "teror".

Mantan mata-mata Amerika tersebut mengatakan bahwa Abu Umar sudah beberapa waktu ditahan di basis milik AS di Italia dan Jerman sebelum akhirnya dipindah ke Mesir untuk diinterogasi.

Robert mengakui bahwa Abu Umar mendapatkan penyiksaan sebagai bagian dari "Program CIA" di Mesir, sebelum ia dibebaskan.

Dalam interview lewat telepon dari tempat yang dirahasiakan, mantan agen tersebut menyatakan tidak bersalah dalam operasi itu, di telah didakwa oleh pengadilan Italia bersalah dalam ketidakhadirannya disidang tersebut.

"Aku tidak bersalah. Aku hanya bertanggung jawab untuk mengikuti dan menerima perintah dari atasanku" kata Robert berdalih. "Ini bukan perbuatan kriminal. Ini adalah pekerjaan negara".

Bagaimanapun, mantan petugas CIA tersebut diakui telah melakukan perbuatan ilegal, "Aku sudah bekerja sebagai intelejen selama 25 tahun, dan hampir seluruh aktivitasku selama 25 tahun tersebut dianggap legal di negara tempat aku melaksanakan operasi tersebut", kata Robert kepada Il Giornale.

Robert dan ke 25 rekannya saat ini telah didakwa bersalah di Milan Italia, atas peran mereka dalam penculikan Abu Umar, sorang imam masjid di Italia asal Mesir.

Dakwaan terhadao para mata-mata Amerika tidak pernah terjadi sebelumnya dan agen rahasia Amerika juga tidak pernah disidangkan seperti saat ini. CIA sendiri tidak mau berkomentar atas perkembangan kasus ini.[adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts