Awalnya hanya stasiun TV laboratorium di Univ. Ahmad Dahlan. Kini menjadi TV pendidikan di Yogyakarta

-Muhammadiyah kini memiliki stasiun TV dengan nama PT Arah Dunia Televisi atau ADiTV. Peluncuran TV ini dilakukan bersamaan dengan launching Muktamar Seabad Muhammadiyah, Sabtu malam (18/07) di Yogyakarta.

Menurut Ketua PWM DI Yogyakarta, Dr. Agung Danarto, ADiTV telah mengantongi izin siar dan merupakan stasiun TV Muhammadiyah pertama.

Dalam sambutannya, Sri Sultan Hamengku Buwono mengharapkan AdiTV mampu menjadi pelengkap media dakwah Muhammadiyah dan menjadi salah satu kekutaan televisi swasta baru di Yogyakarta .

“Saya yakin Muhammadiyah bisa lebih maju, khususnya dalam beberapa bidang amal usahanya,” katanya.

ADiTV mengudara pada Channel 44 UHF. Malam itu juga siaran perdana dapat dinikmati oleh sebagian warga kota Yogyakarta, yang menyiarkan acara launching Muktamar dan Pagelaran Langen Carito “Suminaring Surya, Cahyaning Nagari”.

Komisaris Utama ADiTV, Amien Rais mengatakan, modal awal stasiun TV sekitar Rp 20 juta, dan berharap bisa bersaing dengan lima stasiun lokal di Yogyakarta.

“Formatnya sendiri merupakan televisi berbasis pendidikan dan budaya lokal, dengan brand Pencerahan Bagi Semua,” ujar Amien kepada wartawan beberapa bulan lalu.

Pendirian TV ini merupakan hasil amanat Muktammar Muhammadiyah pada 1995 silam. Namun baru tahun ini rencana itu bisa terlaksana.

Dipilihnya Jogja sebagai basis ADiTV karena kota ini memiliki imej dan tempat yang khusus bagi Indonesia sebagai daerah istimewa. Dengan atmosfir pendidikan dan budaya yang masih kental, televisi ini dipastikan akan berkembang dengan baik ke depannya.

“Jogjakarta sebagai sumber ilmu pengetahuan dan budaya. Karenanya dalam Muktammar di Banda Aceh kita memutuskan kota ini sebagai basis ADiTV,” jelasnya. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts