Warga Muslim itu datang dengan menggunakan sejumlah bis. Juru bicara aksi unjuk rasa, Rafik Hussein mengatakan keputusan pemerintah Australia membatalkan ijin pembangunan sekolah Islam adalah keputusan yang salah besar.
"Kami tidak menerima keputusan itu. Keputusan yang tidak mencerminkan negara Australia karena bertentangan dengan apa yang kita kenal sebagai integrasi, pembauran di kalangan masyarakat Australia. Keputusan membatalkan ijin pendirian sekolah Islam sangat mengejutkan, tidak fair dan tidak adil," tandas Hussein.
Hussein dan sejumlah pemuka Muslim di Sydney menduga pembatalan yang dilakukan otoritas pendidikan di Australia berlatarbelakang rasis dan tidak adanya rasa toleransi antara penganut umat beragama sejumlah warga masyarakat Australia, terutama terhadap Islam dan Muslim.
Kelompok-kelompok masyarakat Muslim menyatakan, mereka membutuhkan sekolah Islam seiring dengan makin berkembangnya jumlah anak-anak usia sekolah di komunitas Muslim. Pembangunan sekolah Islam di pinggiran kota Bass Hill, Sydney seharusnya sudah bisa dimulai pekan ini. Tapi tertunda karena pemerintah negara bagian New South Wales membatalkan ijinnya secara mendadak dengan alasan banyaknya keberatan dari warga lokal, dewan kota dan adanya persoalan hukum dalam ijin tersebut.
Pemerintah New South Wales memutuskan untuk membeli kembali tanah yang sudah dibeli oleh komunitas Muslim bertahun-tahun yang lalu untuk membangun sekolah yang akan menampung 1.200 siswa itu. Mereka yang keberatan atas berdirinya sekolah Islam tersebut berdalih bahwa sekolah itu bakal menimbulkan kemacetan lalu lintas dan ketidaktertiban.
Posting Komentar