Tepi Barat - Kesungguhan dan kesabaran sepanjang tahun, serta penantian yang mendebarkan selimuti ribuan keluarga Palestina menunggu pengumuman hasil ujian anak-anaknya di sekolah menengah umum.

Kegembiraan tertumpah dengan linangan air mata, tatkala mereka mendengar kelulusan anak-anaknya. Namun kegembiraan ini tampak kurang lengkap di mata puluhan keluaga Palestina, ketika ayah-ayah mereka yang masih dipenjarakan Zionis tidak diizinkan untuk ikut bersama keluarganya merasakan kegembiraan tersebut.

Bersamaan dengan terbitnya matahari pada Selasa (21/7), ribuan anak sekolah berhamburan menuju kantor sekolah-sekolah mereka di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Seperti tahun sebelumnya, pengumuman kelulusan di sekolah menengah umum dilakukan berbarengan antara Tepi Barat dan Jalur Gaza, walau perpecahan politik masih menyelimuti kedua wilayah tersebut.

Larangan Bergembira

Siswa Muhammad dari Tepi Barat, melalui malam-malam dan hari-harinya sendirian dengan belajar dan sungguh-sungguh. Ia tidak ingin menghancurkan cita-cita ayahnya. Sejak awal tahun, ayahnya sudah ditangkap serdadu Zionis. “Aku selalu menanti hari pembebasan ayahku detik demi detik, ungkap Muhammad. Setiap detik aku berharap ayahku berada di sampingku. Aku tidak tahu, apakah hari ini aku gembira, karena Al-hamdulillah dengan izin Allah aku lulus di Taujihi (sekolah menengah umum). Namun ketika aku pulang ke rumah, aku tidak menemukan orang tuaku. Yang ada hanyalah anggota keluarga yang menanti dan menyambutku”. Layakkah bila aku bersedih, tukasnya.

Anak itu dengan lancar mengutarakan kepedihanya, namun tampak kesabaran dan ketegaran dalam jiwanya. Ia mengatakan, tahun ini merupakan ujian dan pengalaman sekaligus. Aku menginginkan semua anak Palestina mengatakan pada penjajah Zionis, “Apapun yang kalian perbuat kepada kami, kami tidak akan menyerah. Kami akan tetap tinggal di negeri ini”.

Sementara itu, menurut ibu Muhammad mengatakan, kepergian ayahnya sangat berpangaruh pada diri Muhammad. Anak-anak sangat membutuhkan ayahnya. Apalagi dalam kondisi seperti ini. Dan mungkin saja situasi ini berpengaruh pada hasil belajar mereka. Namun Al-Hamdulillah anak saya terus belajar dan ia berhasil memperoleh nilai yang layak masuk universitas.

Kegembiraan Tak Lengkap

Di sisi lain, siswa Akram dari Tepi Barat tidak merasakan kembiraanya secara penuh, ditengah ketiadaan ayahnya yang dipenjara pemerintah Israel sejak beberapa bulan yang lalu. Walau ia memperoleh ranking di sekolahnya yang menyebabkan kebanggaan keluarga dan kerabatnya,”Namun kegembiraanku tak lengkap”, ungkapnya.

Ia mengatakan, aku berangkat ke sekolah sejak pagi tadi. Aku melihat semua teman-temanku ditemani ayahnya ke sekolah. Kecuali diriku yang berangkat sendirian. Sebenarnya aku sedih sekali. Aku hanya bisa berucap, hasbiyallah wa ni’mal wakil . sementara itu, saudara Akram mengatakan, sebenarnya semua keluarga bangga terhadap ayah yang ditangkap serdadu Israel. Ia adalah sumber enegi bagi kami, untuk mendorong kami merealisasikan cita-cita orang tua kami. Saya yakin kondisi ini akan menjadi penyemangat bagi suadaraku Akram untuk mempersiapkan sebaik mungkin ujianya.

Menurut catatan pemerintah Palestina, Israel telah menangkap lebih dari 11 ribu warga Palestina. diantara mereka ada ratusan anak-anak dan wanita yang ditahan di dalam penjara yang sangat buruk. Mereka tak mendapatkan hak-hak minimalnya.

Departemen Pendidikan mengumumkan Selasa (21/7) hasil ujian sekolah menengah umum tahun ajaran 2008-2009. Nilai paling tinggi diraih Thala Basem Qasim Batiuah dari Nablus dengan nilai 99,7. Sementara peringkat kedua diraih Dua Nazmi Abdullah dari Hebron dengan nilai 99,5.
Pengumuman ini merupakan hasil kerjasama antara deartemen pendidikan dengan media Gaza dan Ramallah melalui siaran televise Palestina dan Al-Aqsha.

Jumlah pendafrat dalam ujian di semua cabang ilmu mencapai 86.824 siswa . sementara siswa yang tidak datang ke tempat ujian mencapai 1853 pelajar. Berearti yang hadir dan mengikuti ujian sebanyak 84971 siswa, dan jumlah siswa yang berhasil adalah 47.469 siswa, atau 55,9% dari jumlah keseluruhan. Jumlah pendaftar di bidang ilmu kemanusiaan sebanyak 54.509 siswa. Dan yang yang berhasil 27.724 siswa di atau 50,8% dari jumlah keseluruhan. [adm/infopalestina]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts