Taliban menyerukan rakyat Afghanistan untuk memboikot pemilihan presiden yang akan dilaksanakan pada 20 Agustus nanti dan mengajak masyarakat Afghan membebaskan negeri mereka yang dijajah oleh negara asing melalui Jihad.

Dalam sebuah pernyataannya, Taliban meminta para pejuangnya untuk memblokade semua jalan pada malam pemilihan presiden kedua Afghanistan itu dan menghentikan para pemilih untuk pergi menuju tempat pemungutan suara.

"Untuk mencapai kemerdekaan yang sejati, bukan pergi ke TPS-TPS palsu seperti itu, mereka harus pergi ke parit-parit Jihad dan melewati perjuangan dan Jihad di jalan Allah untuk membebaskan negeri ini dari penjajah asing," kata isi pernyataan Taliban.

Serangan-serangan mendadak Taliban dan para mujahidin lain untuk melawan pemerintah dan pasukan sekutu asing telah menimbulkan kekhawatiran akan kondisi ketidak amanan yang akan mengakibatkan sedikitnya warga masyarakat yang ikut dalam pemilu kali ini sehingga hasil pemilu menjadi diragukan.

Pernyataan Taliban juga menyerukan untuk menyerang "pusat-pusat musuh", yang dipahami sebagai yayasan/LSM barat dan pasukan Afghanistan serta pasukan asing.

"Mujahidin harus memulai operasi serangan terhadap pusat-pusat musuh," kata pernyataan yang ditandatangani oleh Emirat Islam Afghanistan tersebut.

'Mereka harus mencegah masyarakat untuk menghadiri tempat pemungutan suara dan pada satu hari sebelum pemilu semua jalan raya harus ditutup secara total bagi kendaraan pemerintah dan penduduk sipil, dan mereka harus memberitahukan kepada seluruh penduduk," kata pernyataan itu.

Pernyataan ini dikeluarkan dua hari setelah pejabat tinggi PBB untuk Afghanistan - Kai Eide mendesak Taliban untuk mengganggu jalannya pemilu. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts