DJIBOUTI - Amerika Serikat memberi banyak pertanda bahwa pihaknya ingin terlibat lebih dalam di Somalia. Melalui Hillary Clinton sang menteri luar negeri, AS mengungkapkan rencana baru untuk melipatgandakan suplai militernya ke Somalia dari 40 sampai 80 ton.

Tentara pemerintah transisi Somalia yang telah menerima pelatihan militer dari AS di Djibuti akan menerima persenjataan dan amunisi dua kali lipat lebih banyak, kata salah seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS yang tidak ingin disebutkan identitasnya.

Militer AS mempunyai basis di Djibuti, tempat para tentara Somalia melakukan pelatihan, katanya.

Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Robert Wood, membual, "Pastinya kami sedang bermaksud mencari cara yang bisa kami lakukan untuk membantu pemerintah Somalia untuk mewujudkan stabilitas bagi negara tersebut, itulah cita-cita politik luar negeri penting AS."

Sebelumnya di Nairobi, menlu AS Hillary Clinton bersumpah untuk memberikan dukungan yang optimal bagi pemerintah transisi Somalia saat bertemu dengan presiden munafik Sharif Ahmad.

Clinton pun menyeru Eritrea untuk berhenti mendukung mujahidin Al Shabab yang memerangi pemerintah Somalia untuk mengambil alih kontrol atas salah satu negeri muslim tersebut.

Di sisi lain AS sendiri menerima kecaman dari berbagai pihak. Pesawat tempur AS sering kali melintas dan mengawasi Somalia dari atas udara. Tentunya hal ini menimbulkan kepanikan bagi warga. Apalagi tidak jarang Washington memerintahkan sejumlah serangan udara yang ditargetkan pada Somalia yang menyebabkan banyaknya korban sipil yang harus kehilangan nyawa mereka. [adm/arrahmah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts