AFGHANISTAN - Empat tentara asing, dan paling tidak tiga serdadu Afghanistan, tewas dalam berbagai insiden terpisah prapemilu di seluruh negara itu, demikian para pejabat, Selasa.

Di tengah Pemilihan Presiden dan Provinsi yang hanya sembilan hari lagi, aksi kekerasan meningkat di seluruh Afghanistan, yang membuat tahun 2009 sebagai tahun paling banyak menelan korban jiwa sejak pemerintah Taliban digulingkan akhir tahun 2001.

Juru bicara militer Amerika Serikat Kapten Elizabeth Mathias mengkonfirmasikan bahwa tiga tentara dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dilaporkan tewas dalam insiden-insiden terpisah di Afghanistan selatan itu adalah dari Amerika, sementara Kementerian Pertahanan Polandia mengatakan, seorang tentaranya tewas dan empat lainnya cedera di Afghanistan timur.

ISAF biasanya tidak mengidentifikasi kebangsaan tentara-tentara yang tewas di Afghanistan, karena masalah itu diserahkan pada negara anggota.

Di Provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, empat warga sipil tewas dan 16 lainnya cedera ketika bom-bom di pinggir jalan menghantam dua mobil, kata Kementerian Dalam Negeri.

Bom-bom rakitan di tempatkan di pinggir jalan, yang sering digunakan para gerilyawan Taliban untuk menewaskan pasukan asing dan pemerintah, kadang juga warga sipil.

Serangan-serangan tahun ini mencapai tingkat terburuknya sejak pemerintah Taliban digulingkan tahun 2001 dan semakin meningkat sejak ribuan tentara AS dan Inggris melancarkan operasi besar-besaran di pangkalan Taliban provinsi Helmand, Afghanistan selatan bulan lalu.

Awal pekan ini Taliban menempelkan surat kaleng di masjid-masjid dan tembok desa, memperingatkan para pemilih agar tidak meninggalkan rumah-rumah mereka pada hari pemungutan suara.

Hidup

Sementara itu, Juru Bicara Utama Pejuang Taliban Pakistan Hakimullah Mehsud mengatakan bahwa pimpinan Taliban Baitullah Mehsud masih hidup dan ia akan memberikan bukti kepada masyarakat guna memperkuat pernyataannya.

Hal ini diungkapkan Jubir tersebut saat dirinya menelepon wartawan untuk memberitakan masalah ini.

Namun, Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik langsung menampik pernyataan Jubir Taliban tersebut dengan mengatakan bahwa Mehsud telah meninggal. Dan tidak hanya menteri itu, seorang dokter yang merawat Baitullah, pemimpin Tehreek-e-Taliban ,juga membenarkan bahwa Mehsud telah meninggal pada 5 atau 6 Agustus lalu.

Ia juga menyatakan, beberapa sumber intelijen juga telah mengkonfirmasi bahwa Baitullah tewas dalam satu serangan pesawat tanpa awak Amerika Serikat pada Rabu dan ia akan melakukan tes DNA dan mengumpulkan lebih banyak bukti. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts