Mantan dubes Arab Saudi untuk AS, Pangeran Bandar bin Sultan dilaporkan dikenakan status tahanan rumah dengan tuduhan terlibat konspirasi untuk menumbangkan kepemimpinan kerajaan Saudi.

Informasi ini disampaikan Saad Al-Faqih, ketua Gerakan Reformasi Islam-kelompok oposisi di Saudi-dalam pernyataannya yang dikutip stasiun televisi berbahasa Arab, Al-Alam. Al-Faqih mengatakan sejak tiga bulan yang lalu tidak ada kabar berita tentang Pangeran Bandar dan media massa Saudi bungkam soal keberadaan Pangeran Bandar.

Masih menurut Al-Faqih, pertama kali Pangeran Bandar dikabarkan hilang di Inggris tapi ternyata ia pulang ke Saudi. Di Saudi, Pangeran Bandar dikenakan tahanan rumah setelah pihak intelejen Saudi mengklaim Pangeran Bandar telah memprovokasi sekitar 200 agen intelejen Saudi untuk memberontak terhadap Raja Abdullah. Tapi rencana kudeta itu tercium oleh orang-orang dekat Raja Abdullah dan berhasil digagalkan.

Al-Faqih mengungkapkan, sumber-sumber di Saudi mengetahui rencana kudeta itu dengan bantuan informasi intelejen dari sejumlah negara Arab lainnya.

Pangeran Bandar dikenal dengan sebutan Pangeran Bandar Bush karena hubungannya yang dekat dengan mantan presiden AS, George W. Bush. Ia adalah anak lelaki dari putera mahkota Pangeran Sultan bin Abdul Aziz.

Perebutan kekuasaan sudah biasa mewarnai keluarga kerajaan Saudi. Di kerajaan ini, kekuasaan monarki harus dibagi ke sekitar 200 pangeran yang mewakili sekitar 7.000 keluarga kerajaan. Sejauh ini, belum ada keterangan resmi kerajaan Saudi tentang status Pangeran Bandar dan isu seputar rencana kudeta terhadap Raja Abdullah. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts