Jenazah Air Setiawan dan Eko Joko Sarjono disambut gegap gempita bak pahlawan pulang perang di kampungnya. Gema dan pekikan takbir beriringan bersahutan menyambutnya. Jenazah keduanya tiba di Solo, Kamis (13/8/2009) sekitar pukul 01.30 WIB dinihari tadi. Puluhan pemuda menyambutnya dengan pekikan takbir bergema dan bersahutan.

Tak hanya disambut pekikan takbir, di rumah duka juga terpampang spanduk penyambutan kedatangan keduanya serta doa bagi keduanya agar cita-cita syahidnya tercapai.

Jenazah tiba dengan dua ambulans dari Jakarta dikawal dua mobil polisi. Setibanya di Jalan Hasanuddin, Solo, puluhan pemuda telah bergerombol dalam dua kelompok.

Kelompok pertama mengusung jenazah Air untuk dibawa masuk ke rumahnya, Kampung Brengosan, Purwosari, Solo. Menurut warga setempat, daerah Brengosan merupakan daerah "Banteng" mengingat dekatnya daerah tempat tersebut dengan Kantor DPC PDIP Solo.

Ambulans pembawa jenazah Air hanya berhenti di jalan utama karena sempitnya gang menuju rumah duka.

Kelompok kedua mengikuti ambulans pembawa jenazah Eko yang dibawa masuk hingga ke depan gang rumah Eko. Jarak rumah kedua sahabat yang ditembak mati dalam sergapan polisi tersebut memang sekampung dan berdekatan dan hanya dipisahkan jalan besar serta gang kampung.

Keluarga masing-masing telah menunggu di rumah duka. Di rumah Eko Peyang misalnya, keluarga tak mampu menahan tangis saat jenazah tiba di rumah dan diletakkan di ruang tamu.

Dalam lelayu (selebaran) yang dibagikan keluarga, keduanya akan dimakamkan berjejer di tempat pemakaman muslim Kaliyoso, Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah. Mereka akan disalatkan di Masjid Muhajirin, yang terletak di kampung itu.

Lelayu yang disebarkan keluarga Eko, jenazah dituliskan akan diberangkatkan pukul 10.00 WIB dari rumah duka, sedangkan lelayu keluarga Air tak disebutkan waktunya.

Menurut laporan reporter Muslimdaily, pemakaman akan dimulai pagi ini sekitar pukul 08.000 WIB.[adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts