NABLUS - Hari demi hari kebiadaban milisi Abbas di Tepi Barat semakin menjadi. Mereka menganiaya dan menzalimi para pemimpin Hamas beserta para aktivisnya. Kejahatan mereka semakin terkuak, persis seperti yang digambarkan Allah Ta’ala dalam kitabNya.

Dimulai dengan berbagai siksaan yang semakin canggih dan beragam, bersamaan dengan perburuan terhadap semua kalangan yang dekat dengan gerakan perlawanan, bekerja sama dengan pasukan penjajah Zionis. Mereka menangkapi para mujahidin dan membunuhnya, hingga perampasan terhadap harta milik, membentuk penderitaan yang tiada tara bagi anggota Hamas dan simpatisanya di Tepi Barat.

Pusat infopalestina berhasil mewancarai seseorang yang baru keluar dari penjara Abbas di Kota Nablus. Infopalestina berkwajiban menyebarkan informasi ini dan mengungkap sejauh mana kebiadaban milisi Abbas terhadap warga Palestina.

Memburu Para Pegawai dan Merampas Harta Bendanya

Abu Usaid, mantan tawanan Abbas yang minta agar namanya tidak disebarkan hingga dakwaanya dikabulkan untuk mengadukan kejahatan milisi Abbas di dalam penjara ke mahkamah Palestina. Ia menyebutkan, upaya pemberangusan terhadap gerakan Hamas sampai pada tingkat perampasan terhadap harta milik warga dan mengeksploitasinya dengan alasan harta tersebut milik gerakan Hamas. Seperti menimpa seorang pegawai, IR. Ahmad el-Syinar, temasuk salah seorang pemuka Nablus dan dikenal bersih serta dermawan. Ia ditangkap, setelah sebelumnya rumahnya disatroni. Ia diseret sambil dihujani berbagai macam pukulan dan dijebloskan ke tahanan Junaid.

Tatkala ia menderita sakit dan kondisi kesehatan terus menurun hingga mengakibatkan berbagai penyakit kronis, ia dipaksa dibawah ancaman untuk pergi ke bank dan agar menarik uang senilai satu juta dinar (1,5 juta dollar) dari rekening miliknya lalu dirampas. Tindakan tersebut dilakukan agar Al-Shinar tidak bisa lagi membantu rakyat Nablus, sebagaimana biasa yang sedang kesusahan.

Abu Usaid mengatakan, milisi Abbas memburu para pegawai yang mempunyai hubungan dekat dengan gerakan perlawanan. Kemudian mereka menguasai hartanya atau tanah miliknya. Seperti menimpa seorang pedagang, Fadhil Basynaq. Ia dipaksa menganulir bangunan perumahan yang dimilikinya agar diakui sebagai milik gerakan Hamas. Akhirnya ia terpaksa melepaskan rumah satu-satunya yang dimilikinya itu karena ditekan dengan berbagai macam siksaa dari milisi Abbas.

Berbagai Macam Siksaan Terhadap Angota Dewan Terpilih

Abu Usaid menyebutkan, anggota dewan distrik Nablus bersama para ketua terpilih, Mahdi al-Hanbali ditangkap milisi Abbas, beberapa saat setelah ia keluar dari penjara Israel. Ia kehilangana 10 kg dari berat badanya, akibat beratnya siksaan serta tekanan jiwa yang dialaminya. Sementara teman-temanya dari gerakan Hamas mengakui menerima berbagai macam siksaan dan penderitaan di dalam penjara.

Menurut seorang warga yang tinggal di bagian barat Nablus yang rumahnya dekat dengan penjara Junaid mengatakan, hampir tiap malam dirinya tidak bisa tidur, karena suara teriakan dan kesakitan dari para tawanan yang sedang disiksa milisi Abbas. Ia berdo’a semoga Allah membalas semua kezaliman dan kejahatan milisi Abbas bersama para pendukungnya.

Terkait macam-macam siksaan yang dialami para tawanan, disebutkan oleh sejumlah mantan tawanan, sangat biadab dan kejam. Mereka lebih kejam dari Zionis dalam sisi penyiksaan terhadap para tawanan.

Misalnya, mereka mengikat tangan tawanan ke belakang, lalu tanganya digantungkan ke atas pintu hingga badanya menjuntai ke bawah. Akibatnya belikat sejumlah tawanan terkilir dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.

Selain itu, ada juga jenis siksaan, dimana keduanya tanganya diikat ke belakang dengan tali yang dihubungkan ke gulungan tali di atas. Lalu dibawahnya ditaruh botol-botol dan kaleng bekas, agar ia berdiri dan bertopang pada benda tersebut. Ia dibiarkan seperti itu untuk waktu yang lama, hingga darah mengalir dari kedua kakinya dan lengat belikatnya serasa terlepas.

Pelecehan dan penghinaan Terhadap Para Imam dan tokoh

Seorang mantan tawanan menceritakan apa yang menimpa anggota badan ulama Palestina, Syaikh Fayadh. Beliau adalah seorang ulama dan imam Masjid Imam Ali, disamping direktur Waqaf Islam di Nablus. Beliau disiksa dan dipukuli secara biadab, agar mau mencela gerakan Hamas. Namun upaya mereka tidak berhasil. Syaikh Fayadh tetap teguh dalam pendirianya. Milisi Abbas tidak bisa menggoyahkan pendirianya. [adm/infopalestina]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts