Dalam sebuah seminar politik yang digelar oleh Pusat Kajian Peradaban dan Dialog Budaya di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Politik Universitas Kairo, Ahad (16/8) kemarin, para pengamat politik memuji dan mendukung upaya dakwah yang dilakukan oleh al-Ikhwan al-Muslimun untuk menyebarkan Islam di pelosok-pelosok Afrika.

Selain memaksimalkan dakwah Islam di benua hitam itu, Ikhwan juga dipuji karena dengan upaya tersebut, secara tidak langsung Ikhwan juga telah menguatkan hubungan kultural dan sosial rakyat Arab dengan rakyat Afrika, ketika hampir semua negara-negara Arab mengabaikan hal ini dan ketika pihak Israel tengah gencar mempererat hubungan itu.

Dalam seminar itu, dikatakan juga bahwa abainya pemerintahan Mesir dalam membina hubungan dengan negara-negara Afrika Hitam tetangganya merupakan salah satu pangkal krisis yang mengemuka antara Mesir dengan Sudan dan negara-negara tepian Nil lainnya.

Di sisi yang lain, Professor Houriyya Tawfiq, dosen politik di Universitas Kairo, menyatakan saat ini jumlah pemeluk Islam di Afrika mengalami kemerosotan yang tajam. Kemerosotan tersebut, salah satu sebabnya adalah karena memudarnya hubungan dan perhatian negara-negara Arab dengan Afrika.

Sementara itu, Dr. Muhammad Ashur Mahdi, dosen politik pada Institut Kajian Afrika, menyerukan Al-Azhar, sebagai salah satu institusi Islam terbesar di dunia Islam, untuk lebih memaksimalkan lagi peran dakwah Islam di Afrika.

Saat ini, banyak pula pelajar asal negara-negara Afrika yang belajar di Al-Azhar atas beasiswa dari lembaga tersebut. Para pelajar tersebut sejatinya adalah kader dakwah yang kelak akan menyebarkan Islam di tanah air mereka selepas kepulangan mereka dari Al-Azhar. Namun sayangnya, kehidupan Mesir yang kasar dan semrawut dan model pendidikan Al-Azhar yang kurang baik akan menjadi salah satu pengganjal. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts