GAZA - Salah satu pimpinan gerakan Hamas, Dr. Ismail Ridlwan menegaskan kembali menegaskan bahwa gerakannya komitmen mewujudkan dialog Palestina dan menilai hal itu sebagai jalan untuk mengakhiri kondisi perpecahan internal Palestina. Ia menegaskan bahwa gerakannya ingin menysukseskan dialog dan mengembalikan persatuan nasional sesuai dengan undang-undang dasar yang benar.

Dalam wawancara dengan Qudsnet kemarin Senin (17/8) Ridlwan mengatakan, “Kami masih ingin menegaskan bahwa kesuksesan dialog pada putaran berikutnya di 25 Agustus ini tergantung kepada pembebasan semua unsure dan kader kami di penjara Otoritas Palestina di Tepi Barat.” Ridlwan merasa aneh “Bagaimana kita pergi dialog sementara penangkapan politik terhadap kader kami berlanjut??”

Ia menegaskan bahwa tidak ada artinya dialog kecuali jika aksi penangkapan milisi Abbas terhadap kader Hamas dan perlawanan dihentikan dan semua tahanan dibebaskan. Tanpa itu, menurut Ridlwan, dialog tidak akan beranjak meski hanya satu meter.

Ia mengisyaratkan bahwa bola kini berada di lapangan Fatah. “Jika mereka ingin mewujudkan rekonsiliasi, maka harus menghentikan penangkapan politik dan membebaskan semua tahanan, disamping memberikan visa perjalanan kembali ke Jalur Gaza.” Tegas Ridlwan.

Soal sikap Hamas terhadap penghentian Israel membangun permukiman Yahudi selama enam bulan ke depan dan akan diperpanjang selama setahun, Ridlwan menegaskan bahwa itu sikap mempermainkan Palestina dan upaya mereka menipu yang dilakukan Israel untuk menghimpun sebagian negara-negara Arab dan menjebak mereka untuk bisa berinteraksi dengan negara penjajah dan membangun hubungan normal. Ia mengingatkan bahaya besar jika negara Arab termakan oleh propaganda Israel ini.

Ridlwan meminta kepada Israel untuk membekukan permukiman yahudi secara keseluruhan bukan dihentikan selama setahun atau lebih namun menghabisi semua bekas-bekasnya dan menarik diri dari wilayah jajahan Palestina. [adm/infopalestina]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts