London - Kepala intelejen Inggris telah mengingatkan pemerintahan Perdana Menteri Gordon Brown bahwa Somalia adalah tantangan utama di masa depan dalam perang terhadap terorisme Islam, sebuah laporan yang dirilis hari Ahad.

Pejabat tersebut mengingatkan bahwa angka anak-anak muda Inggris yang bepergian ke Somalia untuk ikut berjihad disana dan ambil bagian dalam "camp training" meningkat tajam. lapor the Independent hari Ahad tanpa menyebut nama sumber informasi.

Keterangannya, mereka mengkhawatirkan mengenai jumlah pemuda yang berangkat kesana tapi sebenarnya mereka tidak memiliki hubungan keluarga sama sekali dengan orang Somalia (asli Inggris-red).

Angka pemuda yang berangkat ke Somalia tiap tahun meningkat hingga empat kali lipatnya, paling tidak 100 anak muda telah berangkat sejak 2004, menurut koran tersebut.

"Saya telah melihat meningkatnya jumlah angka bahwa disana ada anak-anak muda Inggris yang seharusnya sama sekali tidak berangkat ke Somalia", kata MP Patrick Mercer dari oposisi konservativ, kepala bidang sub komite anti terorisme.

"Sekarang ini ada percampuran orang-orang Inggris, dari beberapa latarbelakang, yang saat ini semakin membuat kekhawatiran besar".

Al Shabab, gerakan Mujahidin Somalia yang terinspirari dari Al Qaeda, sudah selama tiga bulan ini melaksanakan perang offensive untuk menumbangkan pemerintahan presiden Sharif Ahmed dan mereka mulai menerapkan hukum Islam di wilayah-wilayah yang mereka kuasai saat ini.

Amerika sendiri telah memperlihatkan ketakutannya Al Shabab akan merubah Somalia menjadi wilayah ekstrimist seperti di perbatasan Afghanistan-Pakistan, dimana saat ini pemberantasan disana menjadi prioritas utama pemerintahan Barrack Obama. Kekhawatirannya adalah jika yang di perbatasan Pakistan-Afghanistan saja belum mereka selesaikan, kemudian muncul hal serupa di Somalia. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts