DENMARK - Kelompok kiri di Denmark berulah lagi. Sekarang mereka sedang menggencarkan iklan berisi kampanye penolakan rencana pembangunan masjid di Copenhagen. Danish People's Party (DPP)-partai kiri di Denmark-menuding pembangunan masjid itu dibiayai oleh negara Iran, yang oleh DPP disebut rejim teroris.

Iklan kampanye menentang pembangunan masjid itu dipasang satu halaman penuh di sejumlah media cetak di Denmark. Dalam iklan tersebut, DPP mengecam dewan kota Copenhagen yang telah memberi ijin pembangunan masjid di tengah kota itu. "Dananya dari berbagai sumber, antara lain dari rejim teroris Iran. Tapi tak ada satu pun aparat pemerintahan lokal yang menyadari hal itu," demikian klaim yang ditulis di iklan tersebut.

Dewan Kota Copenhagen tanggal 27 Agustus lalu telah menyetujui rencana pembangunan masjid yang diperkirakan menelan biaya sampai 5,4 juta dollar yang berasal dari kaum muslimin di negeri itu.

DPP bukan hanya menentang pembangunan masjid di Copenhagen, tapi juga pembangunan masjid daerah pinggiran Amager. DPP menyebut pembangunan masjid itu dibiayai oleh pemerintahan "diktator Arab Saudi." Para aktivis partai ini menyatakan akan berusaha meminta dilakukan referendum atas pembangunan masjid-masjid di Denmark.

Kampanye anti-masjid yang digulirkan DPP menuai kecaman dari Walikota Denmark untuk bidang kesehatan dan kesejhateraan Mogens Lnborg. Ia menilai DPP sedang berusaha merongrong kebebasan beragama di Denmark. "Saya tidak peduli dengan kampanye itu. Ada kebebasan beragama di Denmark dan jika ada yang mencoba menghalang-halangi kaum Muslimin berkumpul di masjid-masjid, maka saya anggap orang itu telah mengganggu kebebasan beragama," ujar Lnborg.

Kecaman serupa dilontarkan walikota bidang lingkungan hidup dan teknologi, Klaus Bondam. "DPP berpikir mereka akan mendapatkan dukungan suara dengan cara melakukan kampanye anti-Muslim di kota ini. Saya yakin, mayoritas warga Copenhagen, seperti juga saya, akan menggelengkan kepala dan menolak iklan kampanye yang dibuat berdasarkan ketakutan dan kebencian yang bertentangan dengan kebebasan beragama dalam konsitusi kita," tukas Bondam.

Islam adalah agama kedua terbesar di Denmark, dengan jumlah Muslim mencapai 200.000 jiwa dari 5,4 juta total penduduk negeri itu. Muslim Denmark pernah diguncang oleh kasus kartun yang melecehkan Nabi Muhammad Saw tahun 2005 lalu yang juga memicu kemarahan umat Islam di dunia. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts