ARAB SAUDI - King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) pada hari Sabtu akan menerima 400 mahasiswa angkatan pertama yang berasal dari berbagai belahan dunia, saat pembukaan resmi pada 23 September, yang bertepatan dengan ulang tahun ke-79 negara Arab Saudi.

Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah telah mengundang beberapa pemimpin dunia untuk menghadiri pembukaan universitas riset bertaraf internasional senilai SR10 milyar--yang merupakan proyek impian dari raja yang bervisi masa depan itu. Lokasinya terletak di Thuwal, sebuah desa dekat Laut Merah, sekitar 80 km sebelah utara Jeddah.

KAUST menawarkan pendidikan tingkat master dan doktor di bidang matematika terapan dan komputasi sains, bio-science, teknik kimia dan biologi, ilmu kimia, ilmu komputer, ilmu bumi, teknik elektro, sains dan teknik lingkungan, sains dan teknik kelautan, ilmu dan rekayasa material, dan teknik mesin.

Untuk meraih gelar M.S. diperlukan waktu 18 bulan untuk menyelesaikannya. Mahasiswanya bisa mengambil kelas full-time, atau part-time untuk mereka yang dibiayai perusahaan tempat bekerja, disesuaikan dengan ijin cuti belajarnya. Untuk gelar Ph.D. derajat, memakan waktu tiga hingga empat tahun, termasuk melakukan riset asli di pusat penelitian KAUST.

KAUST, yang menekankan pada penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi, memiliki kualifikasi tinggi dengan staf pengajar yang berpengalaman dari 80 negara. Mahasiswanya berasal dari Arab Saudi, negra-neragar teluk dan Arab, Eropa, Amerika, Asia Timur dan Afrika Selatan.

Raja Abdullah pertama kali mengumumkan rencananya untuk mendirikan universitas kelas dunia ketika menghadiri acara yang diselenggarakan oleh penduduk Taif pada 23 Juli 2006 untuk dirinya. "Ide pendirian universitas ini telah ada dalam pikiran saya selama lebih dari 25 tahun dan saya berterima kasih kepada Allah karena membantu kita mewujudkan hal itu," kata raja saat pembangunan dimulai.

Berbicara pada acara peresmian pembangunan tanggal 21 Oktober 2007 itu, Abdullah menunjukkan optimismenya, ia mengatakan universitas itu akan berfungsi sebagai jembatan antar kebudayaan dan bangsa dan menjadi mercusuar pengetahuan. Ia mengatakan KAUST akan membantu Arab Saudi memiliki pusat penelitian ilmiah independen kelas dunia. Seraya menambahkan bahwa hal itu akan menjadi kekuatan pendorong perekonomian nasional.

Sebagai "Bayt Al-Hikmah" yang baru, KAUST akan menjadi mercusuar harapan dan rekonsiliasi dan akan memeberikan keuntungan bagi kerajaan dan semua bangsa-bangsa di dunia sesuai dengan ajaran Al Qur'an yang mengatakan bahwa Allah menciptakan manusia agar saling mengenal satu sama lain. Demikian kata Raja Abdullah.

Abdullah berharap manfaat keberadaan KAUST akan bisa dirasakan oleh seluruh umat manusia. "Kami berharap bahwa universitas menjalankan misi kemanusiaan yang mulia secara murni dan bersih, dan dengan pertolongan Allah dan juga para intelektual seluruh dunia, tanpa bias atau diskriminasi," katanya.

Abdullah mengatakan pengelola dana telah dibentuk untuk memenuhi pengeluaran universitas, mengikuti sistem yang dulu dipakai pada zaman keemasan Islam.

Universitas memiliki empat pusat penelitian yang berfokus pada industri, ekonomi, sosial dan lingkungan sesuai keadaan Arab Saudi. Lembaga pendidikan ini membantu mahasiswa dan peneliti dari dalam Kerajaan dan luar negeri untuk memanfaatkan kemampuan mereka untuk kepentingan seluruh dunia. Dan juga menawarkan suasana yang menarik bagi para ilmuwan dan peneliti untuk melakukan penelitian yang inovatif.

Dikelola oleh perusahaan minyak raksasa, Saudi Aramco, universitas itu berdiri di area seluas 36 juta meter persegi di sepanjang Laut Merah. Universitas dilengkapi dengan fasilitas laboratorium yang canggih, dan juga masjid, perumahan, taman bermain, lapangan tenis, restoran dan fasilitas rekreasi. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts